Pariwisata Tasikmalaya Bisa Jadi Andalan PAD

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

TASIKMALAYA, (TubasMedia.Com) – Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Andi Sulanjani, ST mengatakan, meskipun potensi alam kabupaten Tasikmalaya cukup memesona untuk dijadikan objek wisata, namun jika tidak dikelola secara profesional tidak akan berpotensi menyumbang untuk pendapatan asli daerah (PAD).

Alam Kabupaten Tasikmalaya, sebenarnya tidak jauh beda dari potensi alam tujuan wisata di daerah Jatim dan Jateng, dan pulau lainnya. Namun, anehnya, ternyata sektor Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya sampai saat ini belum dapat diandalkan sebagai mesin pendongkrak PAD. Padahal potensi alam Kabupaten Tasikmalaya untuk dijadikan obyek wisata sangat mendukung.

Misalnya, di Purbalingga ada satu objek wisata yang dapat menyumbang PAD sampai Rp 5 miliar per tahun. Di antaranya wisata Air Owabong di Purbalingga. Sedangkan sektor Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya, semua potensi objek wisata hanya bisa mendapatkan PAD sekitar Rp 800 juta/tahun.

Tahun 2013 target PAD dari sektor pariwisata di seluruh Tasikmalaya masih minim, tidak lebih dari Rp 1 miliar. “Namun, melihat kondisi, target tersebut kurang rasional, karena Pemkab Tasikmalaya kurang serius dalam mengembangkan potensi wisata.

Contohnya, penataan Galunggung dan pemandian Ciawi, yang memiliki sumber air panas, ternyata sampai kini masih tumpang tindih, padahal potensi wisatanya dapat diandalkan, sebagai paket wisata di Tasikmalaya.

Kabupaten Tasikmalaya banyak memiliki potensi wisata yang bisa dikembangkan. Selain Cipanas Galunggung, juga Situ Sanghyang, Kampung Naga, Pamijahan Pantai Cipatujah, Pantai Karang Tawulan, Bubujung Singdangkerta, dan lainnya, kata Andi. (hakri)

Berita Terkait

  1. Karang Nyungcung 22 April 2014, 22:41

    Objek Wisata itu warisan buat anak cucu kita dimasa mendatang.
    Lihat sekarang gara2 ada pasir besi, abrasi pantai makin parah.
    mana tanggung jawabnya?
    mana proses reklamasinya?
    Katanya mau dikembangkan sebagai kawasan pengembangan wisata, ko dirusak dan seolah-olah dilegalkan?
    Kami,.yang terkena dampak dari suatu kebijakan yang buruk.

    Reply
  2. Karang Nyungcung 22 April 2014, 22:34

    Ngapaen repot-repot buang uang negara buat kunjungan ke daerah lain.
    lihat tuu Kampung Naga
    smuanya ada disana.
    Ga usah niru daerah lain, Budaya Adat Kampung Naga bisa dijadikan acuan untuk pengelolaan daya tarik wisata.
    Andai saja smua birokrat-birokrat ini
    satu tujuan tuk Indonesia Sejahtera pasti smua akan tercapai.
    Saya masih percaya dan berharap Indonesia Lebih Baik.

    Reply
  3. Karang Nyungcung 22 April 2014, 22:27

    Bikin donk masyarakat sadar wisata
    bali itu terkenal sebagian besar karena budaya masyarakatnya.
    kalo pingin seperti Bali kembalikan Destinasi Wisata Budaya Lokal Kab. Tasikmalaya
    Bikin even besar ngangkat budaya Tasik Selatan Alm. Pa Atang sudah merintisnya ko.
    menurut sy utk mengembangkannya:
    1. Perbaiki Sapras sesuai daya dukung dan daya tampung objek wisata
    2. Optimalkan Daya Tarik Wisata yang ada beserta budaya lokalnya
    3. Petakan semua keunggulan destinasi wisata yang ada
    4. Media sosialisasi dan informasi (bikin even besar, promo media sosial, kalo bisa Sail Sindangkerta misalnya,dll)
    Bukan hanya meningkatkan APBD tapi masyarakat juga sangat diuntungkan.
    Anggota Dewan yang terhormat, wilayah kami masih bergantung kepada anda-anda yang terlipih.
    Hak Kami Menunut Dari Janji Yang Anda Utarakan.
    Harmonisasi Alam dan Manusia, Budaya Sunda sudah ada dari jaman dulu,
    Siapa kita?
    Dari mana kita?

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published.