Pasien Kritis “Dipaksa” Pulang

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

BANDUNG, (TubasMedia.Com) – Mince Hartati br Manullang (27), putri pasangan P.Manullang-Marsini br Sitompul, sakit. Kendati kondisinya sudah dalam keadaan kritis saat diusung Sabtu (20/7) ke rumah sakit, namun oleh tim dokter RSU Hasan Sadikin Jln Pasteur No.38 Bandung “dipaksa” pulang. Padahal kondisi pasien diduga menderita gangguan syaraf otak dan tumor di rahim.

Keterangan yang dihimpun TubasMedia.Com mengungkapkan, Mince Hartati selama ini bekerja di Cibinong Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, sedangkan kedua orangtua bersama kerabatnya di Kecamatan Simangumban, Pahae, Kabupaten Tapanuli Utara.

Oleh pamannya Benari Sitompul, Mince Hartati dijemput ke Bogor, dibawa ke Bandung dan Senin (15/7) dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSU Hasan Sadikin Bandung. Setelah beberapa hari dirawat di ICU Kebidanan Lantai II Rumah Sakit milik negara itu, tiba tiba Sabtu (20/7) pagi, dokter kepala di ruangan ICU menyodorkan sesuatu lembaran untuk ditanda-tangani oleh ibunda pasien, Marsini br Sitompul yang baru saja tiba di Bandung Kamis (18/7) dari Pahae. Ibu yang tidak tahu apa-apa itu, menanda-tangani saja surat yang disodorkan oleh tim dokter tersebut.

Sekira pukul 11.00 Wib seluruh peralatan yang dipasang infus, alat bantu pernafasan oxygen dan alat monitor jantung dilepas. Kemudian oleh tim medis langsung cepat-cepat diturunkan dan dibawa ke mobil ambulance yang sebelumnya sudah dipesan oleh Benari atas anjuran dokter kepala ruangan. “Dibawa saja, tidak lama lagi meninggal itu,” ucap dokter tersebut.

Hampir setengah jam di dalam mobil ambulance, pasien tetap hidup. Benari bingung mau dibawa ke mana, sehingga terjadi protes dan adu mulut pihak keluarga dengan tim medis. “Kan tadi pagi ibunda pasien sudah menandatangani surat, meminta pulang,” ucap dokter pimpinan ruangan tanpa memperlihatkan identitasnya.

Akhirnya, setelah pukul 15.00 WIB Mince Hartati yang sampai saat ini tetap bertahan hidup dalam kondisi krisis, dibawa menggunakan mobil ambulance oleh pamannnya Bernari ke salah satu rumah kontrakan di kawasan Perum Cijerah, Kota Bandung.

Kerabat pasien, Parlindungan Manulang yang sudah datang dari Pontianak, Kalimantan Barat, geram melihat tindakan tidak manusiawi tim medis RSU Hasan Sadikin itu. “Saya akan gugat ke pengadilan. ”Padahal semua biaya sejak Senin (15/7) pemeriksaan darah, USG, City-Scan dan lain-lainnya sudah kami lunasi kok,” tegas Parlindungan Manullang saat mendampingi kakaknya, Mince Hartati yang dibawa ke salah satu rumah kontrakan di Cijerah, Bandung.
Tidak diketahi apakah dokter kepala ruangan punya kepentingan lain. Sebab setelah Mince Hartati diturunkan dari Lantai II ICU itu, langsung pasien lain didorong masuk mengisi ruangan yang ditinggalkan Mince Hartati.

Kepala Humas RSU Hasan Sadikin saat dikonfirmasi tidak masuk sebab Sabtu dan Minggu libur. Hingga berita ini dikirimkan dari Bandung, Mince Hartati Br Manullang masih bertahan hidup meski telah dilepas infus, alat bantu pernapasan dan monitor jantung sejak Sabtu pagi oleh pihak RSU Hasan Sadikin. (iwan p)

CATEGORIES
TAGS