Pasokan Buah Sawit di Bengkulu Terkendala Angkutan

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

BENGKULU, (TubasMedia.Com) – Pasokan buah kelapa sawit dari petani ke seluruh pabrik pengolahan di Bengkulu pada pekan ini tersendat dan cenderung berkurang akibat pengaruh cuaca. “Buah sawit petani di pedalaman sulit dikeluarkan akibat jalan berlumpur, meskipun ada yang bisa keluar ke jalan raya, biayanya cukup tinggi,” kata seorang pedagang pengumpul sawit di Sukaraja, Angdes, di Bengkulu, pekan lalu.

Dikatakan, buah sawit dari kebun di wilayah pedalaman diangkut dengan sepeda motor atau kendaran dobel garden, sehingga biayanya cukup tinggi. Bila musim panas, kendaran roda empat akan lancar masuk kebun petani, namun saat ini cukup sulit karena kondisi jalan masih berupa tanah dan berlumpur. “Kami hanya membeli buah sawit yang sudah ditumpuk di jalan raya saja, dengan harga sesuai jenis dan kualitas buahnya, sedangkan harga terus membaik,” ujarnya.

Seorang petani sawit di wilayah pedalaman Kabupaten Seluma, Ari Daeng, mengatakan, buah sawitnya terancam membusuk karena tidak bisa dibawa keluar perkebuman hingga tepi jalan raya. Bila dipaksakan untuk diangkut, biayanya lebih besar dari harga jual di tingkat pedagang. Ia mengaku tetap menumpuk bauh sawit di kebun. “Kalau sudah lebih tiga hari buah sawit itu akan rusak dan pedagang tidak mau membelinya lagi,” katanya.

Manager Pabrik PT Palma Mas Sejahtra (PMS) Aspin Kobar mengatakan, pihaknya saat ini membeli sawit paling tinggi Rp1.350 per kilogram, untuk buah super Grade A dibeli Rp1.250 dan grade B dibeli Rp1.100 atau naik antara Rp50-85 per kg. Kapasitas pabrik 45 ton per jam, sedangkan stok buah sawit mencapai 300 ton lebih dengan semua lokasi pabrik penuh.

Ketua Gabungan Pengusaha Sawit (GPS) Mukomuko Khairul Siregar mengatakan, harga buah sawit di daerahnya saat ini rata-rata di atas Rp1.000 atau naik dari sebelumnya Rp950 per kg. Harga signifikan untuk petani daerah itu rata-rata di atas Rp1.400 per kg, namun untuk menjangkau harga tersebut masih sulit, karena kenaikan harga sawit sangat lamban.

Ia menilai, tata niaga buah kelapa sawit petani di Bengkulu saat ini, didominasi tengkulak, sehingga sulit pedagang pengumpul untuk menaikkan harga beli. Meskipun harga buah sawit di tingkat pabrik sudah mencapai Rp1.300 per kg, di tingkat petani tetap di bawah Rp1.000, bahkan setiap hari terjadi fluktuasi. (red/anthon)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS