JAKARTA, (tubasmedia.com) – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menepis tudingan bahwa kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri menutup kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) terkait pemberian Surat Keterangan Lunas (SKL).
Ketua DPP PDIP, Paulo Hugo Hereira mengatakan hal yang mengada-ngada jika masalah tersebut diungkit kembali.
“Itu spekulasi tak berdasar. Kami heran, kemana saja penegak hukum atau KPK. Kenapa BLBI lama diselesaikan? Tapi sekarang diungkit lagi,” kata dia di Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Menurutnya, diungkitnya kembali kasus BLBI lebih bertendensi politisi. Penegak hukum seperti KPK menggunakan momen tertentu yang dimanfaatkan oleh kepentingan politik.
“Dulu orang takut di PKI-kan, tapi sekarang takut di tersangka-kan. Soalnya lembaga hukum jadi kepentingan politik. Bahaya kalau terjadi proses yang tidak tranparan,” jelasnya.
Diketahui pimpinan KPK, Abraham Samad akan mengungkapkan kasus BLBI dimana nama Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri disebutnya akan diperiksa.
Namun, Plt Sekjen PDIP Hasto Kristianto menegaskan Abraham Samad pernah terlibat dalam pembicaraan dengan partai berlambang banteng moncong putih tersebut terutama untuk menjadi pedamping Jokowi menjadi Wakil Presiden. (nisa)