Pelanggan Keluhkan Mutu Air PDAM Tirtanadi

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

MEDAN, (Tubas) – Puluhan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Medan yang berdomisili di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor, Kota Medan mengeluhkan rendahnya mutu air serta pelayanan yang buruk oleh oknum-oknum di perusahaan milik Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara itu.

Buruknya pelayanan dari perusahaan daerah tersebut bukan hanya tahunan, bahkan telah berlangsung puluhan tahun, di mana pelanggan harus menerima air bersih yang kualitas kebersihannya sangat diragukan karena berbau lumpur dan berkarat. Selain itu, bak penampungan air bersih bila tidak tiap hari dibersihkan akan dipenuhi oleh lumpur maupun jentik-jentik nyamuk.

Padahal, pelanggan telah puluhan kali menyampaikan keluhannya, akan tetapi pihak PDAM Cabang Padang Bulan yang berkantor di Jalan Jamin Ginting, depan Perumahan Royal Sumatera, hanya menganggap pengaduan masyarakat masuk dari kuping kiri dan keluar kuping kanan.

Hal itu disampaikan beberapa warga Kwala Bekala yang mengaku bermarga Tarigan, Sembiring, Sihotang dan Manik, kepada wartawan di kantor Perwakilan Tubas Sumatera Utara, Sabtu pekan lalu.

Akibat banyaknya jentik, otomatis rumah mereka selalu dipenuhi nyamuk, baik siang maupun malam, sehingga mereka juga meragukan kebersihan bak penampungan air milik PDAM juga turut dipenuhi oleh jentik-jentik nyamuk. Bahkan diduga PDAM beternak nyamuk di tangki yang seharusnya dijaga kebersihannya. Dikeluhkan juga air bersih yang saat ini lebih menonjol berbau lumpur maupun karat, daripada bau karbol atau kaporit.

“Kalaupun kita mengadu, mereka akan berpura-pura melayani dengan cepat, akan tetapi begitu kita pulang, nota pengaduan itu langsung mereka campakkan ke tong sampah dan air PDAM Tirtanadi tetap dengan kualitas buruk,” ujar Sihotang. Selain itu, mereka juga menyampaikan keluhan, bila mereka terlambat membayar 1–2 bulan, maka aliran air akan diputus. “Bila ingin disambung harus membayar dengan biaya yang sangat tinggi,” ujar Sihotang.

Ketika wartawan mengkonfirmasi ke petugas PDAM di bagian jaringan, mereka langsung memberi respon dengan mencatat informasi yang diterimanya. Tetapi anehnya, Kabag Jaringan walaupun ada ditempat tidak bersedia ditemui dengan alasan sibuk. Padahal, terdengar pembicaraannya dengan temannya, hanya berkisar burung dan kotoran burung dan tidak urgen bagi kemajuan PDAM Tirtanadi. (hamonangan)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS