Pelatihan Guru Belum Mampu Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Loading

SOSIALISASI - Sosialisasi Program Pengembangan SDM Guru dan Analisis Keuangan Pendidikan di Purbalingga, Selasa (23/9).

SOSIALISASI – Sosialisasi Program Pengembangan SDM Guru dan Analisis Keuangan Pendidikan di Purbalingga, Selasa (23/9).

PURBALINGGA, (tubasmedia.com) – Pelatihan guru dinilai belum mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Menurut Whole School Development Specialist USAID Prioritas, Handoko Widagdo, salah satu penyebabnya adalah pelatihan guru yang selama ini diselenggarakan belum terstuktur.

Lebih lanjut Handoko menyatakan bahwa selama ini pelatihan guru belum efektif karena cenderung diikuti oleh guru-guru tertentu saja. Menurutnya setiap guru memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitasnya SDMnya.

Di sisi lain pelatihan guru biasanya diikuti oleh satu orang yang merupakan perwakilan dari masing-masing sekolah. Hal tersebut membuat guru kesulitan mempraktekkan apa yang didapat dari pelatihan dan sulit mendapat dukungan dari rekan guru yang lain.

“Akhirnya, pembelajaran kembali ke metode lama yang konvensional,” kata Handoko saat Sosialisasi Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Guru dan Analisis Keuangan Pendidikan di Purbalingga, Selasa (23/9).

Pelatihan guru mestinya diikuti oleh banyak guru dari satu sekolah sekaligus. Dengan begitu diharapkan mereka dapat bersama-sama mengaplikasikannya secara berkesinambungan dan sistematis.

Sedangkan menurut Education Governance and Management Advisor USAID Prioritas, Mark Heyward, selama ini alokasi anggaran pendidikan di APBD kabupaten sebenarnya sudah cukup besar. Namun, 80 persennya habis untuk membayar gaji guru. Anggaran pelatihan hanya 4 – 5 persen saja, padahal idealnya sampai 10 – 15 persen. (joko suharyanto)

CATEGORIES
TAGS