Pelayanan Busway Perlu Disempurnakan

Loading

busway-jpg2

LAJUR – Seperti gambar di atas inilah sebaiknya dibuatkan lajur antrian di masing-masing stasiun busway. –tubasmedia.com/sabar hutasoit

 

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pelayanan transportase busway di Jakarta terlihat sudah bagus, tapi belum maksimal. Ada beberapa point yang masih harus dibenahi oleh pengelola jasa tansportase tersebut. Namun pengguna jasa transportase busway juga diminta agar turut serta merawat seluruh fasilitas yang sudah disediakan, jangan sebaliknya, malah merusak.

Sisi yang perlu dibenahi adalah lajur-lajur tempat antrian penumpang masuk dan keluar  busway. Misalnya lajur antrian masuk sebaiknya dibuatkan besi (pagar) yang lebarnya cukup untuk satu orang berdiri. Gunanya agar seluruh calon penumpang tidak berebutan dan saling sikut untuk masuk ke dalam busway.

Apalagi pada jam-jam sibuk, pengantri tidak sabaran dan tidak peduli menyalib penumpang lain yang sudah dari tadi antri dengan tertib. Selain itu, calon penumpang sering membentuk antrian lebih dari dua lajur, bisa tiga sampai empat lajur sementara mulut pintu masuk busway hanya siap menampung dua lajur.

Di setiap stasiun pemberhentian busway, tampaknya perlu juga disiagakan petugas untuk mengatur keluar masuk dengan maksud agar lajur keluar jangan diisi oleh penumpang yang masuk sehingga penumpang dapat bebas keluar dari busway.

Yang terlihat selama ini, lajur keluar busway sudah dipadati calon penumpang membuat penumpang sulit untuk keluar dari dalam busway dan akhirnya terjadilah stagnan, yang keluar tidak bisa keluar dan yang mau masuk juga terhalang oleh penumpang yang hendak keluar.

Demikian halnya dengan aturan baru dimana setiap penumpang yang hendak dari stasiun busway harus menempelkan kartu pada mesin yang sudah disediakan. Ini mempersulit dan memperlambat keluarnya penumpang.

Bagi penumpang, aturan baru ini tidak menguntungkan. Kendati tidak terpotong pulsa saat menempel kartu di pintu keluar, tapi merugikan dari segi waktu. Pasalnya, mesin tersebut tidak lancar, sering macet sehingga harus ditunggu sampai keluar warna hijau.

Hampir seluruhnya penumpang yang ditanyai tubasmedia.com mengatakan agar kebijakan tersebut ditinjau, sebab tidak ada manfaatnya kepada penumpang.

Sementara itu, pembagian lokasi di dalam busway juga terkesan tidak fair. Di bagian depan badan busway ada tertulis, khusus untuk wanita. Artinya bagian depan busway tidak bisa ditempati kaum pria. Tapi kenapa kaum wanita bisa bebas menempati kursi di bagian tengah dan belakang ?

Rasanya, pembagian wilayah khusus wanita dan pria, juga tidak layak dipertahankan karena tidak fair. Biarkan saja masing-masing penumpang, baik wanita maupun pria mencari tempat duduk masing-masing.

Tapi bangku prioritas kepada wanita hamil, usia lanjut dan yang kurang sehat, menurut para penumpang yang dihubungi mengatakan sangat penting untuk dipertahankan. (sabar)

 

 

 

 

CATEGORIES
TAGS