Pembelajaran Tatap Muka di Humbahas Sedang Dikaji

Loading

BERSIH-BERSIH – Friska A Situmorang tampak sedang bersih-bersih di taman sekolah -tubasmedia.com/edison oppusunggu

DOLOKSANGGUL, (tubasmedia.com) – Penyesuaian pelaksanaan Pembelajaran tatap muka SMP/MTs dan SD/MI pada masa Pandemi Covid 19 di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) sedang dikaji dan dikoordinasikan dengan gugus tugas penanganan Pandemi Covid 19 kapan akan dilaksanakan.

Hal itu disampaikan  Kepala Dinas Pendidikan Humbahas, Joni Gultom di ruang kerjanya Kamis 27/8. “Pada prinsipnya Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor telah menyetujui, namun disarankan untuk terlebih dahulu berkoordinasi dengan gugus tugas penanganan Covid 19,” kata Joni.

Tentang pembelajaran tatap muka, fihaknya masih melihat perkembangan Pandemi Covid 19, walau Humbahas masih tergolong zona hijau sebab keselamatan anak didik dan guru menjadi perhatian utama.

Joni mengaku pembelajaran Daring dan Luring selama masa Pandemi Covid 19 kurang efektif bahkan kata dia sudah ada indikasi anak didik mengarah ke putus sekolah. “Situasi ini tidak boleh dibiarkan,” ujarnya.

Dia berharap pembelajaran tatap muka mendapat persetujuan dari stakeholder dan orang tua setelah nantinya Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan gugus tugas penanganan Covid 19 demi Anak Bangsa.

Toilet tak Layak Pakai

Di tempat terpisah, Plt Kepala SD Negeri 174534 Paranginan, Friska A Situmorang kepada tubasmedia.com mengatakan bahwa selama Pandemi Covid 19, sekolah yang dia pimpinnya tetap melakukan pembelajaran Luring karena faktor jaringan internet yang tidak bagus dan tentu anak didik juga belum sepenuhnya menguasai internet.

Friska mengaku para guru mengunjungi anak didik secara bergiliran paling tidak satu kali dalam seminggu setiap anak didik mendapat kunjungan dari guru.

Menurutnya, dalam pembelajaran Luring menemui banyak kesulitan selain karena tempat tinggal siswa yang cukup lumayan jauh, juga standar kurikulum yang dipedomani dalam pembelajaran dengan Luring.

“Kami lebih siap melakukan pembelajaran tatap muka dari pada Luring,” ujarnya sembari menunjukkan ruangan kelas dan pekarangan sekolah yang bersih dan rapi.

Kepala Sekolah Sarjana Olah Raga, yang juga pemilik ijasah sarjana Phisyotherapi ini mengatakan selama Pandemi Covid 19  fihaknya melakukan pembenahan ruangan dan halaman, juga membenahi administrasi sekolah.

Soal biaya, Friska mengaku dari kantung sendiri. “Ini kan rumahku, tentu harus saya buat bersih dan rapi, sebab dengan bersih dan indah pasti membawa kesegaran,” terangnya.

Pengamatan tubasmedia.com, lokasi sekitar SDN 174534 terlihat bersih dan apik serta asri. Semua tertata dengan baik. Jumlah siswa tahun ajaran baru naik hingga 110% dari tahun sebelumnya.

Meski demikian, Friska yang baru bertugas beberapa bulan itu mengeluhkan kondisi toilet di sekolah itu sudah sangat tidak layak. “Anak-anak harus sehat dan bersih,” pungkasnya.(edison ompusunggu)

 

 

 

CATEGORIES
TAGS