Pemerintah Bidik 20 IKM Jadi ‘Startup’ Tahun 2018

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com)- Kementerian Perindustrian semakin gencar melahirkan wirausaha industri baru, termasuk sektor usaha rintisan (startup).

Apalagi saat ini menghadapi era ekonomi digital, pelaku industri kecil dan menengah (IKM) perlu memanfaatkan teknologi manufaktur terkini dan peluang e-commerce.

“Keberadaan startup sekarang sangat dibutuhkan untuk menjual produk-produk IKM lokal kita semakin meningkat serta menumbuhkan perdagangan melalui e-commerce,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Rabu (7/2).

Gati menyebutkan, pemerintah menargetkan bisa membawa 20 IKM untuk menjadi startup. Angka ini dua kali lipat lebih besar dibandingkan tahun lalu yang berhasil mencetak sembilan IKM sebagai startup. “Tahun 2014, kami bawa lima IKM jadi startup. Selanjutnya, di 2015 ada delapan IKM jadi startup, dan tahun 2016 naik menjadi 11 IKM yang kami bawa jadi startup,” ungkapnya.

Guna mewujudkan sasaran tersebut, Kemenperin memiliki program strategis untuk mengedukasi para pelaku IKM nasional agar mampu memasarkan produknya melalui marketplace.

“Kami sudah membuat platform digital, yang dinamakan e-Smart IKM. Program ini telah dimulai sejak tahun lalu sebagai sarana perluasan pasar IKM kita,” lanjut Gati.

Dalam program pembinaan pelaku IKM, Kemenperin juga telah bekerjasama dengan PT Ruang Raya Indonesia (ruangguru.com) tentang peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sektor industri melalui pemanfaatan teknologi informasi digital.

“Salah satunya melalui pembinaan program e-Smart IKM. Kerja sama melalui pemanfaatan konten digital ini diharapkan dapat meningkatan efektivitas program pengembangan industri,” ujar Gati. (ril/sabar)

 

 

Berita Terkait