Pemerintah Harus Berpihak Kepada Produk Lokal

Loading

DISKUSI - Presdir PT APAC Inti Corpora, Benny Soetrisno  (kanan)  dan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemenperin, Mujiyono (kiri) bersama  Sekjend Kemenperin, Ansari Buhari (tengah) terlibat pembicaraan serius saat menyaksikan acara wisuda. –tubasmedia.com/sabar hutasoit

DISKUSI – Presdir PT APAC Inti Corpora, Benny Soetrisno (kanan) dan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemenperin, Mujiyono (kiri) bersama Sekjend Kemenperin, Ansari Buhari (tengah) terlibat pembicaraan serius saat menyaksikan acara wisuda. –tubasmedia.com/sabar hutasoit

BANDUNG, (tubasmedia.com) – Kementerian Perdagangan didesak agar berperan serta dalam memasarkan produk-produk dalam negeri melalui pusat-pusat perbelanjaan bergaya modern yang sudah marak di Indonesia saat ini.

Hal itu dikatakan Presdir PT APAC Inti Corpora, Benny Soetrisno kepada pers di Bandung, Sabtu. Percakapan dengan wartawan itu juga disaksikan Sekjend Kemenperin, Ansari Buhari serta Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemenperin, Mujiyono.

Menurutnya, untuk bisa mengembangbiakkan produk nasional seluruh pihak harus terlibat. Kementerian Perdagangan harus jalin kerjasama dengan pengelola pusat-pusat perbelanjaan bergaya modern.

Nah, kata Benny produk-produk lokal sebaiknya dipajang pada etalase terdepan pedagang eceran di mal. Jangan diumpatin, ditaruh pada etalase terbelakang ditutupi lagi dengan produk impor yang mereknya sudah terkenal.

‘’Kalau demikian adanya, kapan branding produk Indonesia dikenal oleh masyarakat khususnya yang berbelanja ke pusat-pusat perbelanjaan tersebut. Kalau sebuah brand yang sudah terkenal dipajang di paling belakang-pun, itu tidak jadi soal karena brand itu sudah terkenal. Kalau tidak kelihatan, malah pembeli akan bertanya kepada pedagang,’’ kata Benny.

Tapi kalau brand produk dalam negeri belum bisa dikenal pembeli jika tidak dipajang pada etalase paling depan. ‘’Pokoknya produk-produk lokal yang belum punya nama harus dibantu oleh pemerintah dalam memasarkannya sehingga lama-kelamaan brand tersebut menjadi pefhatian konsumen,’’ lanjutnya.

Sementara itu, Ansari Buhari menekankan kalau struktur industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional sudah on the track, strukturnya sudah lengkap sejak Indonesia menghasilkan benang, kain dan garmen.

Untuk itu lanjutnya, guna menghadapi pasar tunggal ASEAN, Indonesia di bidang industri TPT tidak perlu khawatir. ‘’Strukturnya suda lengkap,’’ katanya.

Yang paling menarik nanti lanjutya, pasar ASEAN yang cukup besar ini akan tampil menjadi importir terbesar ke negara-negara non ASEAN. (sabar)

CATEGORIES
TAGS