Pemerintah Siapkan “Tax Holiday” dalam Waktu Cukup Lama

Loading

 

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Guna menghadapi revolusi industri 4.0, pemerintah terus menyiapkan berbagai produk fasilitas yang bisa dinikmati para pelaku industri, salah satunya dalam bentuk insentif fiskal.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan pemerintah sudah menyiapkan insentif fiskal berupa libur bayar pajak atau tax holiday dalam kurun waktu yang cukup lama.

Khusus menghadapi industri 4.0, Airlangga menyebutkan pemerintah meminta kepada pengusaha untuk melakukan investasi di sektor pengembangan sumber daya manusia (SDM). Salah satunya bekerja sama dengan universitas di Indonesia mengenai link and match dalam bentuk vokasi.

“Perusahaan yang invest di bidang pengembangan SDM akan diberikan super deductable tax atau pemotongan pajak bagi industri lebih dari 100% dalam waktu 5 tahun. Usulannya sekarang kita bahas 200%,” kata Airlangga di Pullman Hotel, Jakarta, Sabtu (28/7/2018).

Selain vokasi, Airlangga juga meminta pelaku industri untuk mengembangkan inovasi sebab bagi perusahaan yang berinvestasi sektor ini juga akan mendapatkan fasilitas pajak di atas 100%.

“Usulannya 200-300%. Jadi kesempatan ini bisa ditangkap oleh IPB untuk bekerja sama dengan para industri, karena industri bisa menyediakan fasilitas untuk pengembangan, di samping itu juga perusahaan mendapatkan tax deductable dari situ, sehingga diharapkan terdorong. Ini yang sekarang disiapkan oleh pemerintah,” terang Airlangga.

Menurut Airlangga pemerintah sudah menerbitkan aturan libur bayar pajak untuk investasi di atas US$ 50 juta dengan masa bebas membayar pajak 5-20 tahun.

Sekarang pemerintah juga tengah mendorong penyelesaian pembuatan aturan untuk investasi di bawah US$ 50 juta, namanya mini tax holiday.

Mengenai sektor yang akan menikmati fasilitas tersebut, untuk tahap awal ada lima sektor yakni industri makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, dan kimia termasuk bio kimia.

“Tidak berarti sektor lain tidak penting kita punya 84 sektor dalam rencana induk pengembangan industri, tapi 4.0 kita fokus di 5 sektor, yaitu Mamin, tekstil clothing and foot wear, otomotif, elektronik, kimia termasuk bio kimia,” tutur Ketua Umum Partai Golkar itu. (ril/sabar)

 

CATEGORIES
TAGS