Pemkab Tapanuli Utara Tak Serius Kembangkan Pariwisata

Loading

TARUTUNG, (tubasmedia.com) – Atlit Paralayang Gantole dan Paramotor Huta Ginjang Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) yang tergabung di PARATA (Patia Raja Tapanuli Utara) di bawah asuhan PASI mengeluh tentang sikap pemerintah Kabupaten Taput yang tidak serius membina atlit dan mengembangkan pariwisata di daerah itu.

Para atlit  muda yang gagah perkasa di angkasa itu gagal berangkat mengikuti kejuaraan TROI (Triff Of Indonesia) di Maluku Utara yang seyogianya diikuti tanggal 13-18 Juli2022, namun karena  ketidakadaan biaya, mereka gagal mengikuti.

‘’Tentu kami sangat kecewa,’’ kata Ketua PARATA, Onris Simare-mare kepada tubasmedia.com di Tarutung kemarin.

Padahal sebelumnya kata dia, mereka sudah mempersiapkan diri dengan latihan maksimal di Hutaginjang beberapa minggu terakhir ini. ‘’Ternyata kami tidak mendapat perhatian apapun dari Pemkab yang berujung pada gagalnya  keberangkatan kami mengikuti TROI di Maluku,” tambahnya usai melakukan terbang tandem dari Huta Ginjang yang mendarat mulus di Desa Aritonang, Muara Minggu 24/7.

Mengikuti event seperti itu sangat  berarti bagi pengembangan prestasi atlit dan pemuda juga mempromosikan pariwisata Taput.

Dijelaskan, PARATA tempat berkumpul atlit Paralayang Gantole dan Paramotor di bawah naungan PASI Taput, hingga saat ini belum mendapat bantuan dana untuk pembinaan atlit. Padahal PARATA cukup punya andil mengembangkan pariwisata  dan tentu akan mampu  meningkatkan PAD melalui penjualan tiket pengunjung ke lokasi Gantole.

Para atlit Paralayang Gantole dan Paramotor yang bergabung di PARATA dan sudah memiliki jam terbang yang tinggi adalah; Onris Simare-mare, Andi Rajagukguk, Rudi Simare-mare, Enjel  Siregar, Zulkifly Rajaguk-guk, Jekson Siregar, Desmon Simare-mare, Berlas Ompusunggu, Bagus Rajaguk-guk, Irvan Ompusunggu, Panal Boy Siregar, Ali Sandro Ompusunggu dan Dion Ompusunggu. (edison ompusunggu)

 

 

 

CATEGORIES
TAGS