Pemkot Probolinggo Sosialisasikan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial

Loading

ss

PROBOLINGGO, (tubasmedia.com) – Meningkatnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) merupakan fakta yang tak terbantahkan, seiring dengan menguatnya peran Kota Probolinggo sebagai pusat pertumbuhan sosial dan ekonomi regional.

Secara garis besar PMKS dapat dikelompokkan menjadi balita terlantar, anak terlantar, anak nakal, anak jalanan, wanita rawan sosial ekonomi (jiwa), korban tindak kekerasan, lanjut usia terlantar, penyandang cacat, tuna susila, pengemis, gelandangan, keluarga fakir miskin, keluarga berumah tak layak huni, keluarga bermasalah psikologis, komunikasi adat terpencil, korban bencana alam, korban bencana sosial (pengungsi ), pekerja migran bermasalah sosial dan keluarga rentan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Sosial selalu melaksanakan sosialisasi tentang penyelenggaraan dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Kepala Dinas Sosial Kota Probolinggo, Sukam, Rabu (22/4/2015), mengatakan, segenap aparatur kecamatan, kelurahan, serta perwakilan para sukarelawan agar menyosialisasikan hal itu, sehingga masyarakat dapat memahami dan dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menanganinya.

Sukam juga menyampaikan, tujuan diadakannya sosialisasi agar dapat menyampaikan informasi, sehingga seluruh peserta dapat memahaminya dan menyampaikannya kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat mengambil tindakan apabila terjadi masalah PMKS di wilayahnya.

“Salah satu upaya menangani permasalahan PMKS harus adalah cara komprehensif dan dengan adanya perda, maka penanganannya dilakukan denga 6 cara, yaitu, preventif, kuratif, rehabilitatif, perlindungan, penunjang, dan pengembangan. Kota Probolinggo sedang berupaya untuk membangun Pusat Kesejahteraan Sosial yang akan menampung warga yang memiliki masalah PMKS.

“Pemerintah Kota Probolinggo sedang mengupayakan untuk membangun kesejahteraan sosial dan dilengkapi dengan sarana PMKS, fasilitas workshop serta pelatihan berbagai penyandang PMKS. Harapannya, ke depan apabila ada PMKS akan dapat ditangani serta diberikan bekal keterampilan sehingga dapat dilepas lagi ke masyarakat,” katanya.

Ia berharap peserta yang sudah dibekali dengan pengetahuan nantinya dapat menularkan pengetahuannya kepada warga lainnya, sehingga bersama-sama masyarakat dapat dengan benar menangani permasalahan kesejahteraan sosial. (haroem)

 

CATEGORIES
TAGS