Pendapat Arbi Sanit Mengenai DPR Mendatang

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Citra kalangan DPR, yang terkesan koruptif dan suka membolos, masih sulit hilang pada periode selanjutnya mengingat sebagian besar calon legislatif pada pemilu 9 April mendatang adalah wajah lama. Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, sekitar 90 persen caleg adalah wajah lama yang sudah pernah duduk di gedung parlemen Senayan, Jakarta.

“Ini menjadi salah satu faktor menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga DPR RI dan partai politik,” katanya kepada Tunas Bangsa, di Jakarta Jumat (14/3). Katanya, hal itu tidak lepas dari sikap partai politik (parpol) yang sudah tidak ideologis lagi. Saat ini parpol jauh lebih pragmatis serta transaksional apabila dibandingkan pada tahun 1950-an.

“Ini menjadi penyebab kepercayaan rakyat makin merosot,” tuturnya.

Selain itu, sikap para politikus yang memiliki anggapan bahwa menjadi anggota dewan adalah jalan untuk mencari uang, bukan sebagai pengabdian kepada rakyat. “Ini trend sekarang bagi kalangan masyarakat terutama caleg dan partai, Ini sangat disayangkan,” katanya.

Dijelaskan, apa yang diinginkan dan diamanatkan era Reformasi telah gagal total dalam memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara yang terus terpuruk pascakrisis ekonomi mulai 1997 hingga saat ini. “Yang ada, era Reformasi menjadi lanjutan Orde Baru. Penegakan keadilan hanya mimpi, korupsi merajarela, pemerataan hasil pembangunan masih belum baik, dan modal luar negeri makin dominan, yang tidak lepas dari peranan DPR,” tegasnya.

“Dari 560 anggota DPR 2009-2014 sebanyak 507 atau 90,5 persen kembali menjadi caleg,” ujarnya. Yang lebih parah lagi, pengaruhnya sangat besar pada hari pemilihan nanti. Sebab anggota DPR yang selama ini malas akan memengaruhi pemilih.

“Kalau mau jujur, dengan melihat wajah-wajah lama yang muncul lagi dalam perebutan kursi di DPR akan membuat pemilih malas memberikan suaranya di TPS,” katanya.

Ia juga memperkirakan suara golongan putih atau golput akan meningkat dalam pemilihan nanti. “Itu bisa saya pastikan kalau tidak ada permainan,” katanya. (ben)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS