Site icon TubasMedia.com

Pengamat Sarankan “Menteri yang Jokowi Banget”

Loading

171014-nas

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo – Jusuf Kalla hendaknya memilih menteri yang punya “militansi”, jujur, rekam jejaknya baik, dan polos. Militansi yang dimaksud adalah orang yang “sudah selesai dengan dirinya”, sehingga menjadi menteri bukan untuk mengejar kekuasan dan kekayaan, tetapi untuk melayani masyarakat.

Hal itu dikemukakan pengamat politik Emrus Sihombing menjawab pertanyaan tubasmedia.com di Jakarta, Kamis (16/10) malam, berkaitan dengan pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan JK sebagai presiden dan wakil presiden, Senin (20/10/2014). Menurut rencana, Jokowi akan mengumumkan susunan kabinetnya 1-2 hari setelah pelantikan.

Dikemukakan, pemerintah mendatang perlu punya kabinet dengan kriteria yang disebutkan di atas agar lebih mampu dan kokoh menghadapi mitra kerjanya di DPR, yang pada saat ini masih didominasi oleh Koalisi Merah Putih. Dengan begitu pemerintah mendatang, yang disebut-sebut dengan nama Kabinet Trisakti, dapat bekerja dengan tenang, untuk melaksanakan visi, misi, dan program kerjanya.

Ia mengatakan, menteri di kabinet periode 2014-2019 hendaknya “Jokowi Banget”. Artinya, sosok menteri harus dapat mengikuti perilaku dan cara kerja Jokowi, yang dikenal sederhana, polos, dan pekerja keras. Jika kriteria tersebut dapat dipenuhi, Emrus yakin kabinet mendatang akan dapat mewujudkan Trisakti-nya Bung Karno, yakni berdaulat dalam politik, mandiri di bidang ekonomi, serta berkepribadian dalam kebudayaan.

Dikatakan, banyak figur yang punya kriteria tersebut. Ia menyebut sebagai contoh, Faisal Basri, Anies Baswedan, dan Luhut B. Panjaitan. “Itu hanya contoh dan masih banyak lagi. Yang penting penempatan tokoh-tokoh tersebut disesuaikan dengan kompetensinya, yang selama ini sudah teruji,” katanya.

Terkait dengan pemilihan figur menteri, Emrus berharap agar Jokowi tidak “direcoki”. “Memberikan masukan boleh, tapi jangan sampai men-drop orang-orang. Biarkan Jokowi dan JK yang menjatuhkan pilihan, ” tandasnya. (ender)

Exit mobile version