Pengoperasian Pabrik Kabin Alat Berat Diresmikan

Loading

Laporan : Redaksi

Yuki Shimizu - Ir Teddy C Sianturi

TUMPENG – Presdir PT PKMI, Yuki Shimizu (kiri) berbincang dengan Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Ir Teddy C Sianturi usai pemotongan nasi tumpeng. (tubasmedia.com/sabar hutasoit)

KARAWANG, (TubasMedia.Com) – Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, Rabu meresmikan pengoperasian pabrik pembuat kabin untuk alat berat PT PK Manufacturing Indonesia (PKMI) di Karawang, Jawa Barat.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Ditjen IUBTT, Teddy C Sianturi dikatakan setelah mengalami pertumbuhan yang lambat tahun 2005-2009, sektor industri manufaktur kembali mengalami peningkatan pertumbuhan yang cukup berarti.

Pada tahun 2011, pertumbuhan industri pengolahan non migas mencapai 6,83 persen, lebih besar dari pertumbuhan ekonomi nasional 6,46 persen. Pencapaian tersebut merupakan pertumbuhan tertinggi sejak lima tahun terkahir.

Dikatakan, pengembangan industri permesinan merupakan prioritas utama Kementerian Perindustrian, mengingat industri tersebut merupakan industri penyedia barang modal yang sangat diperlukan dalam pembangunan industri nasional.

Peranan strategis industri permesinan tersebut dapat dilihat dari data statistik, pada tahun 2011 industri alat angkut, mesin dan peralatannya mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 8,98 persen.

Dalam rangka peningkatan daya saing industri nasional, Kemenperin tahun 2010-2014 memiliki fokus kebijakan yaitu mendorong penyebaran industri manufaktur ke seluruh wilayah Indonesia, terutama ke wilayah yang industrinya belum tumbuh secara optimal, namun wilayah tersebut memiliki sumber daya alam yang melimpah.

Juga meningkatkan kompetisi inti industri daerah dengan mendorong dihasilkannya produk-produk yang bernilai tambah tinggi, memperdalam struktur industri nasional, dengan mendorong tumbuhnya industri pionir, mendorong tumbuhnya industri komponen dan industrii pendukung di dalam negeri karena beberapa industri kita sebagian masih tergantung pada bahan baku dan komponen impor seperti industri elektronika, otomotif dan permesinan dan meningkatkan daya saing industri prioritas yang sesuai dengan Perpres No 28 tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional.

Sejalan dengan fokus kebijakan Kemenperin, pengembangan industri permesinan tidak dapat dilepaskan dari industri penunjangnya, yaitu industri komponen hingga perlu ditumbuhkan keberpihakan dan kesempatan terhadap pengguna produk komponen dalam negeri sebagai basis pengembangan.

Di samping itu perlu didorong tumbuhnya industri komponen dalam negeri, baik dalam rangka PMA maupun PMDN. Pemerintah memberikan dukungan dan fasilitas bagi investor yang akan menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan masuknya investasi tersebut, diharapkan dapat memperluas lapangan kerja dan mempercepat laju pertumbuhan industri dan ekonomi bangsa yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.

PT PKMI merupakan perusahaan joint venture antara Press Kogyo Co Ltd (65%) dan Marubeni-Itochu Steel Inc (35%) yang bergerak di bidang usaha industri karoseri kendaraan roda empat atau lebih dan industri trailer dan semi trailer. Saat ini PKMI memproduksi kabin untuk alat berat, sedangkan ke depan PKMI berencana untuk memproduksi gardan dan chassis truk. PKMI akan menanamkan investasi hingga 2013 sebesar US$ 21 juta (termasuk investasi mesin sebesar US$ 5,7 juta).

Saat ini material dan komponen untuk produksi kabin masih diimpor dari China dan Jepang dikarenakan PKMI belum memiliki fasilitas berupa stamping press. “Oleh karena itu, besar harapan kami agar ke depannya, PKMI dapat menggunakan komponen serta bahan baku lokal, serta berkolaborasi dengan industri komponen lokal,” katanya menambahkan sesuai dengan Inpres No 2 tahun 2009 tentang P3DN dan TKDN, agar PKMI ke depan dapat menggunakan produk dalam negeri. (sabar)

CATEGORIES
TAGS