Penguatan Inovasi Industri Nasional Pacu Daya Saing Indonesia

Loading

2

NARA SUMBER- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjadi narasumber dalam acara diskusi Indonesia Economic Forum dengan moderator George Iwan Marantika di Shangri La Hotel Jakarta, 15 November 2016.-tubasmedia.com/ist

 

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan penguatan inovasi industri nasional mampu memacu peningkatan daya saing.

Oleh karena itu, pelaku industri dituntut untuk menguasai teknologi terkini dan aktif melakukan penelitian dan pengembangan (research and development/R&D).

“Kita tidak bisa terus-menerus mengandalkan pada penanganan yang bersifat sporadis dan sesaat dengan memberikan berbagai kebijakan seperti insentif dan subsidi maupun fasilitas lainnya yang bersifat protektif untuk tujuan menekan daya saing kompetitor,” ungkapnya ketika menjadi narasumber pada Indonesia Economic Forum di Jakarta, Selasa sore (15/11).

Menurut World Economic Forum, indeks daya saing Indonesia pada tahun 2016-2017 berada di urutan ke-41 dari 138 negara. Jika dibandingkan dengan negara ASEAN, masih di bawah Singapura yang berada di peringkat kedua, Malaysia ke-25, dan Thailand ke-34. Sementara itu, berdasarkan indeks inovasi, Indonesia berada di posisi ke-31. Sedangkan untuk indeks kesiapan teknologi, Indonesia menempati urutan ke-91.

Airlangga menyampaikan, dalam upaya mendongkrak daya saing Indonesia dan memperoleh manfaat dari perubahan sistem industri global di era revolusi saat ini, hal penting yang harus dibangun adalah penguatan inovasi di sektor industri. “Di dalam global value chain, nilai tambah terbesar produk industri dihasilkan pada proses R&D dan purna jual, kemudian diikuti proses branding, pemasaran, desain, dan distribusi,” paparnya.

Oleh karena itu, kualitas dan intensitas kegiatan litbang industri terus ditingkatkan di berbagai lini dengan mempertimbangkan aspek perilaku pasar. “Apalagi, saat ini sektor industri global telah memasuki babak baru, yaitu revolusi industri keempat atau yang dikenal dengan istilah Industry 4.0,” tutur Airlangga. (ril/sabar)

 

CATEGORIES
TAGS