Penyelundupan Siapa Suka

Loading

Oleh: Fauzi Azis

Fauzi Azis

Fauzi Azis

PENYELUNDUPAN di negeri kepulauan ini terjadi dimana-mana entah dari kapan dimulainya. Katanya terjadi dari Sabang sampai Merauke. Yang diselundupkan macam-macam. Wujudnya barang (migas, hasil tambang, hasil laut, hasil hutan dan barang non migas lainnya serta manusia dan hewan). Nilainya berapa tidak ada yang tahu persis. Pemerintah risau dan galau menghadapi penyelundupan karena merugikan ekonomi nasional. Mendistorsi ekonomi nasional.

Mudah-mudahan tidak ada upaya pembiaran terhadap kegiatan penyelundupan ini. Siapa suka adanya penyelundupan ini. Ooh…jangan tanya, banyak yang menyukainya, yaitu para penyelundup. Selain itu juga ada pihak-pihak lain yang menyukai karena ikut menikmati hasilnya.

Ibaratnya dari yang hanya sekedar numpang hidup sampai yang memang betul-betul menikmatinya sebagai sumber pencipta kekayaan. Karena banyak yang berminat dan ingin kaya dengan melibatkan diri secara sadar atau tidak dalam kehidupan penyeludupan ini. Tidak usah takjub dan heran manakala penyelundupan tersebut tidak bisa diberantas di sepanjang waktu.

Barangkali sampai kiamat datang pun, penyelundupan tidak akan pernah dimusnahkan. Semoga tidak ada yang memelihara kegiatan penyeludupan ini hanya sekedar untuk memobilisasi kenikmatan. Konflik kepentingan sangat memberikan warna dan pertautan yang abadi di alam kehidupan hitam yang bernama dunia penyelundupan ini.

Law and order mati suri dan nyaris tak berdaya. Selama konflik kepentingan ikut bermain, selama itu pula penyelundupan sulit untuk dipadamkan seperti halnya juga korupsi dan tidak kejahatan yang lain seperti pencucian uang. Hasil penyelundupan, hasil korupsi dan pencucian uang adalah rumpun keluarga besar kejahatan luar biasa.

Pihak-pihak yang terlibat dan atau sengaja melibatkan diri ada saja oknum penguasa dan oknum elit politik yang sangat menikmati permainan itu. Enjoy dan penuh suka cita menikmatinya tanpa ada rasa takut kalau tertangkap tangan. Ketakutannya hanya sebentar saja karena hukum bisa diatur, dengan uang semua beres.

Kesimpulannya adalah bahwa ternyata penyelundupan itu banyak yang menyukainya meskipun mereka tahu bahwa tindakannya adalah tidak patut dan melawan hukum. Apalagi konflik kepentingan ada bermain di dalamnya. Tapi kita harus optimis bahwa yang buruk itu harus bisa diubah menjadi yang baik.

Manusia yang berhati mulia masih banyak di negeri ini, yang berhati iblis mudah-mudahan segala bertobat untuk menjadi orang baik-baik. Sudah terlalu banyak label tidak baik disandang oleh negeri ini, negara paling korup, palayan pubik yang buruk, negara berdaya saing rendah dan negeri sejuta pulau yang rawan penyelundupan.

Jangan diperbanyak lagi kasihan para generasi penerus. Dengan semangat optimisme, kutitipkan kepadamu wahai para legislator tahun 2014 agar jangan lupa membuat RUU penanganan penyelundupan barang, manusia, hewan dan binatang yang lex specialist. Inilah harapannya, semoga Indonesia yang asri, lestari, damai dan sejahtera dapat kita raih. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS