Pergantian Kepsek SMA PGRI Siborong-borong Tuai Protes

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

SIBORONG-BORONG, (Tubas) – “Pergantian Kepala Sekolah di lingkungan Yayasan Pendidikan Guru Republik Indonesia (PGRI) hanya ditentukan oleh Ketua Yayasan. Rekomendasi kepala sekolah rayon tidak diperlukan dan itu bukan merupakan salah satu persyaratan,” demikianlah disampaikan  Drs H Sautan Nasution, Ketua Yayasan PGRI, Sumatera Utara menjawab pertanyaan wartawan terkait pergantian Kepala SMA PGRI 20 Siborong-borong dari Jojor Silitonga S.Pd kepada Lince Sirait,S.Pd, pekan lalu. 

Saat ditanya kembali, apabila Lince Sirait di mutasi dari SMA Negeri 1 Siborong-borong ke SMA Negeri yang lain, sementara merangkap sebagai Kepala SMA PGRI 20 Siborong-borong yang tidak memiliki rekomendasi dari kepala sekolah maupun Dinas Pendidikan Taput, Sautan menjawab,”Kita akan memikirkan pengganti Ibu Lince Sirait sebagai Kepala Sekolah PGRI 20 Siborong-borong”.

Pelantikan dilaksanakan oleh Ketua Yayasan PGRI Sumatera Utara dengan didampingi Bendahara Yayasan Abdul Ativ, Koordinataor Yayasan Drs JN Naibaho disaksikan UPTD Pendidikan Taput, Kecamatan  Siborong-borong Edison Silitonga, mewakili Camat Siborong-borong Hotma Sihombing dan mewakili Kapolsek G Gultom serta Mantan Kepala Sekolah SMA Negeri I Siborong-borong Drs Alpa Simanjuntak, bertempat diaula SMA PGRI  20 Siborong-borong Jl Tarutung, Siborong-borong.

Namun, pergantian ini mendapat sorotan dari masyarakat serta guru-guru yang mengajar di SMA PGRI tersebut. Mereka menilai pergantian tersebut, bagaikan “Lobi Mandor Pengangkutan ke Direksi”.

Seorang guru yang tidak mau disebut jati dirinya kepada wartawan mengatakan,”Lebih baik kami kembali mengajar penuh di SMA Negeri 1 Siborong-borong, daripada diperbantukan ke SMA PGRI 20 Siborong-borong, karena kepala sekolah yang baru, yakni Lince Sirait selama ini sangat angkuh, tidak mau bergaul dengan guru-guru yang lain, apalagi kalau sudah Kepala Sekolah.

Hal serupa juga dikatakan orang tua siswa R Nababan,”Bersiaplah sekolah ini hancur, saya prediksi sekolah ini akan semakin merosot, mutu pendidikan akan semakin menurun. Sebab guru-guru senior yang sudah pensiun dan aktif mengajar akan tarik diri, padahal guru-guru senior tersebut merupakan ujung tombak dalam peningkatan mutu pendidikan.”.

“Apabila pergantian Kepala sekolah tersebut tidak secepatnya direvisi, perlahan tapi pasti siswa/i SMA PGRI 20 akan pindah, terutama anak saya, secepatnya akan saya pindahkan,” ujar seorang orangtua siswa. (tim)

CATEGORIES
TAGS