Perhatian Dunia Terhadap Keamanan Pangan, Meningkat

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

BOGOR, (TubasMedia.Com) – Perhatian dunia terhadap isu keamanan pangan cenderung meningkat. Ketersediaan pangan yang terjamin mutu dan keamanannya merupakan hak azasi manusia yang mendasar dan jelas akan memperbaiki kesehatan masyarakat, oleh karena itu, penjamin keamanan pangan merupakan prioritas utama dalam kebijakan kesehatan masyarakat.

Hal itu dikemukakan Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Prof Bambang Prasetyo pada Launching Lembaga Sertifikasi Sitem Manajemen Keamanan Pangan (LSSMKP) di Bogor, Rabu pekan silam.

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI), Kementerian Perindustrian, Arianto Sagala dan Kepala Balai Besar Industri Agro (BBIA), Yang Yang Setiawan serta sejumlah perwakilan dunia usaha.

Menurutnya, penjaminan mutu dan keamanan pangan nasional menjadi penting karena; satu. kesadaran konsumen pangan telah meningkat sejalan dengan pendidikan yang diperolehnya, peran media komunikasi dan aktivitas organisasi perlindungan konsumen.

Dua, erubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat yang mengakibatkan tumbuhnya pelayanan katering serta meningkatnya penjualan makanan siap saji, jelas memerlukan sistem penjamin mutu dan keamanan pangan nasional yang berlaku untuk pangan yang beredar di dalam negeri maupun yang di impor.

Tiga, perkembangan ilmu pangan dan teknologi pangan serta perbaikan sarana transportasi dan komunikasi memungkinkan peningkatan skala perdagangan internasional pangan segar dan olahan.

Dalam perdagangan global lanjutnya, hanya bahan pangan yang terjamin mutu dan keamanannya yang dapat bersaing dan diterima secara internasional, konsekuensi dari pangan yang tidak aman dan bermutu rendah bukan hanya berupa gangguan kesehatan, tetapi juga menimbulkan konsekuensi ekonomis keluarga (biaya rumah sakit), komunitas (berkurangnya produktivitas) dan perdagangan pangan, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Di negara berkembang seperti Indonesia, menurutnya sistem produksi pangan sangat kompleks dan terpecah-pecah dalam sejumlah petani kecil sebagai produser primer, pedagang, pengolah dan distributor.

Makin panjang rantai produksi pangan, makin meningkat resiko terpapar pada kontaminan biologis, kimia dan fisik dan mempercepat terjadinya proses kerusakan pangan, kecuali bila ada upaya pencegahan yang terencana dan sistematis.

Dasar penjaminan keamanan pangan modern adalah prinsip pencegahan. Untuk menjamin keamanan pangan perlu dilakukan tindakan terencana dan sistematis untuk mencegah risiko pangan. Prinsip pencegahan risiko pangan di atas dapat dilakukan dengan Sistem Manajemen Mutu Keamanan Pangan (ISO 22000), yaitu tindakan sistematik bersifat ilmiah untuk meningatkan keamanan pangan mulai dari tahap produksi primer hingga konsumsi melalui identifikasi, analisis dan evaluasi risiko bahaya, serta tindakan pengawasan untuk menjamin keamanan pangan.

Mengingat pengawasan terencana dan sistematis tersebut melibatkan seluruh stakeholders dalam rantai produksi pangan, katanya, perlu adanya sistem pengawasan pangan terpadu dalam lingkup nasional, taitu suatu sistem yang mengharuskan penerapan pengawasan dalam rantai produsksi pangan dan pelabelan yang benar oleh lembaga pengawas lokal, yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dan menjamin bahwa semua panganaman dan pantas untuk konsumsi manusia sesuai dengan kriteria mutu dan keamanan pangan yang ditetapkan. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS