Perlu Pelatihan Produktif Bagi Warga Rumah Susun

Loading

Oleh: Anthon P.Sinaga

Anthon P.Sinaga

Anthon P.Sinaga

SELAIN pemenuhan tempat hunian berupa rumah-rumah susun sederhan sewa (Rusunawa), pelatihan-pelatihan-produktif bagi warga DKI Jakarta yang menjadi penghuni rumah susun, juga cukup mendesak untuk diprogramkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Banyak anak-anak muda, khususnya di permukiman padat menjadi berandalan, dan bahkan melakukan tindak kriminal kecil-kecilan terhadap orang yang berkunjung ke lingkungannya, seperti meminta rokok, minta sedekah dan sampai minta secara paksa (memalak), karena tidak ada kerjaan dan kegiatan yang menghasilkan. Hal semacam ini hendaknya jangan tertular ke tempat hunian baru kelak, karena tampaknya penduduk Jakarta akan padat di rumah susun.

Bersamaan dengan rencana pengadaan sejumlah blok rumah susun sederhana sewa yang akan dibangun Pemerintah DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta yang menghuni rumah liar, perlu pula dikolaborasikan dengan pengadaan tempat pelatihan-pelatihan keterampilan bagi warga penghuninya, khususnya anak-anak mudanya agar produktif. Hal ini sebenarnya sudah dimulai di rumah susun sewa Marunda, ketika memulai penampungan warga baru pindahan dari pemukiman liar di bantaran Waduk Pluit. Pemprov DKI Jakarta waktu itu menyediakan kursus keterampilan potong rambut dan hias rias, menjahit, pengoperasian komputer dll. bagi penghuninya.

Hal ini perlu dilembagakan dan lebih diperluas lagi dengan berbagai jenis keterampilan yang produktif lainnya, di setiap blok atau kawasan rumah susun sewa yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah memulai pembangunan lagi 600 unit rusun sederhana sewa dengan enam blok di tiga lokasi di Jakarta Timur, yakni di Pulogebang, Cipinang Besar Selatan dan di Jatinegara Kaum. Pada tanggal 20 September lalu, telah dilakukan pemasangan tiang pancang pertama di Pulogebang, yang dihadiri Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta, Jonathan Pasodung dan Ketua DPRD DKI Jakarta, Ferrial Sofyan.

Jonathan mengatakan, tahun 2013 ini Pemprov DKI Jakarta membangun enam blok Rusunawa di tiga tempat tersebut. Di setiap tempat itu masing-masing akan didirikan dua blok dengan total hunian 200 unit. Sebelumnya, empat blok atau 400 unit telah berdiri di kompleks Rusunawa Pulogebang dan sudah dihuni.

Demikian pula di Cipinang Besar Selatan telah berdiri tiga blok Rusunawa atau 300 unit, yang juga sudah dihuni . Hanya di kompleks Jatinegara Kaum baru mulai dibangun dua blok atau 200 unit Rusunawa, yang kelak bisa dibangun menjadi lima blok, karena areal tanah yang tersedia masih luas hampir 3 hektare. Keenam blok Rusunawa yang baru ini, ditargetkan sudah akan selesai dibangun pada bulan April 2014. Tampaknya, permukiman padat penduduk Jakarta kelak, akan mengarah ke rumah susun vertikal.

Pelatihan Produktif

Banyaknya terjadi kenakalan remaja, aksi-aksi kriminal atau peristiwa tawuran antarkampung di permukiman padat selama ini, sebenarnya hal itu harus dilihat sebagai akibat dari kekosongan jiwa anak-anak muda yang kurang diisi dengan kegiatan atau kesibukan yang bermanfaat bagi kehidupannya.

Bagi mereka inilah diperlukan pelatihan-pelatihan keterampilan yang produktif untuk bisa dipakai mencari pekerjaan atau menciptakan pekerjaan sendiri, ataupun menciptakan suatu produk yang bisa menghasilkan. Tanggung jawab untuk membuat anak-anak muda ini menjadi manusia yang bermanfaat, tidak bisa hanya dibebankan kepada orangtua masing-masing, tetapi harus pula dibantu oleh pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Banyak sumber daya manusia (SDM) menjadi pengangguran, padahal banyak pula kesempatan atau lapangan pekerjaan yang tidak terisi. Contohnya, tukang las barang-barang elektronik, las konstruksi logam sampai tukang las kapal, sangat banyak dibutuhkan. Tetapi SDM yang tersedia, tidak punya keterampilan yang sesuai. Demikian pula keterampilan yang diperlukan untuk kerajinan-kerajinan berbagai jenis logam yang lain, mesin-mesin perkakas, konstruksi dan otomotif.

Alangkah bijaknya apabila Gubernur Jokowi dan Wakil Gubernur Basuki “Ahok” Purnama, mengkolaborasikan pengadaan tempat kurus-kusus dan pelatihan untuk berbagai keterampilan produktif ini dengan anggaran pembangunan sejumlah hunian rusunawa yang terus digalakkan saat ini di Jakarta.

Di setiap blok ataupun di kawasan blok rusunawa, hendaknya disediakan tempat kursus dan balai latihan kerja untuk anak-anak penghuninya. Antara lain kursus-kursus komputer, telekomunikasi, konfeksi, kuliner, wirausaha dan jasa lainya, serta berbagai pelatihan keterampilan bidang mesin, las, bubut, mengecat, instalasi listrik, gas, tukang batu, besi tuang, ukir kayu dan keahlian teknis lainnya. Sehingga, anak-anak muda bisa mensejahterakan keluarga, serta bisa juga membantu orangtua untuk membayar sewa rumah susun setiap bulan. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS