Perlu Penguatan UKM untuk Siap Hadapi Pasar Tunggal ASEAN

Loading

ukm

TASIKMALAYA, (tubasmedia.com) – Direktur PT. Berkah Pikiran Rakyat Ir. Muhtar Ibnu Thalah, yang juga Event Organizer Jabar Fair 2015, Rabu (3/6/2015) mengatakan, perdagangan bebas antarnegara di ASEAN sebentar lagi dimulai. Siap atau tidak, sudah saatnya Indonesia bersaing secara terbuka dengan negara-negara tetangga dalam konteks Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Ia mengatakan, kelom geulis Tasikmalaya, misalnya, harus bersaing dengan produk serupa dari Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei, dan lainnya. Begitupun dengan anyaman lidi buah karya Kabupaten Ciamis, atau berbagai aksesori kulit andalan Kabupaten Garut.

Di pengujung tahun ini dipastikan produk dari 10 negara akan dengan bebas beradu di setiap sudut Asia Tenggara. Tentunya, persaingan ini harus dihadapi dengan beragam kesiapan. Karena kalau tak cukup “seksi”, pasti tak ada yang melirik.

Dikatakan, yang lebih penting adanya upaya maksimal untuk bersiap. Dan semangat itu seperti mentari, terbit dari timur Jawa Barat, dalam kemasan Jabar Fair (JF 2015). Kurang lebih paparan di atas yang membidani lahirnya JF 2015, katanya.

“Perlu upaya penguatan agar para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) siap bersaing dan tidak tergilas oleh pelaku usaha dari negara lain,” kata Muhtar.

Berdasarkan alasan itu, JF 2015 dikemas sedemikian rupa agar benar-benar terjauhkan dari kesan “Pasar Dadakan” atau “Pasar Pindah”. JF 2015 setidaknya akan terfokus pada enam hal penting, yang ujung-ujungnya diharapkan bermuara pada kesiapan UMKM di Jawa Barat ketika terjun ke pasar bebas.

Konsep JF 2015 akan menampilkan produk unggulan UMKM se-Jawa Barat. Selain itu, ada program edukasi dan konsultasi UMKM. Tak tanggung-tanggung, konsultan ternama di tanah air akan turut hadir di JF 2015. Potensi seni dan budaya juga akan diminta menggeliat di event ini. (hakri miko)

TAGS