Pertumbuhan Ekonomi Bagus, SCG Kembangkan Bisnis di ASEAN

Loading

Kan1

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Hasil kinerja Siam Cement Group (SCG) untuk Q1/2015 menunjukkan pertumbuhan positif terhadap keuntungan Grup berkat kinerja bisnis petrokimia. Grup terus memperkuat posisi perusahaan sebagai perusahaan inovatif terkemuka dengan melakukan kemitraan dengan institut riset terkemuka untuk mengembangkan teknologi untuk meningkatkan kualitas kehidupan.
“SCG berencana untuk memperluas investasinya di ASEAN, melihat pertumbuhan kawasan yang terus berkembang,” kata Presiden dan CEO SCG, Kan Trakulhoon, Kamis (30/4/15).
Kan memaparkan hasil kinerja Grup (unreviewed) untuk Q1/2015 menunjukkan pendapatan penjualan tercatat pada Rp 42,568 miliar (US$3,347 juta), sedikit mengalami penurunan sebesar 6% q-o-q dan 10% y-o-y akibat turunnya harga kimia yang dipengaruhi oleh turunnya harga nafta dan minyak.
Keuntungan Grup tercatat sebesar Rp4.313 miliar (US$339 juta), tumbuh 25% q-o-q dan 32% y-o-y. Melonjaknya keuntungan ini merupakan hasil dari pendapatan bisnis kimia yang membaik, meskipun terdapat penyesuaian harga saham sebesar Rp362 miliar (US$28 juta).
Keuntungan Q1/2015 juga disokong oleh pendapatan divestasi sebesar Rp578 miliar (US$45 juta) (termasuk pajak) dari saham perusahaan di Michelin (Thailand) sebesar 10%.
Untuk kinerja SCG di wilayah ASEAN (kecuali Thailand), lanjut Kan, pendapatan dari penjualan selama Q1/2015 tercatat flat y-o-y, yaitu sebesar Rp4,045 miliar (US$ 318 juta), yang merupakan 10% dari total pendapatan dari penjualan keseluruhan SCG.
Per 31 Maret 2015, total aset SCG mencapai Rp188,815 miliar (US$ 14,595), dengan nilai total aset SCG di ASEAN (kecuali Thailand) senilai Rp35,359 miliar (US$ 2,733 juta), yang merupakan 19% dari total aset terkonsolidasi SCG.
Sementara itu di Indonesia, berdasarkan laporan Q1/2015, SCG di Indonesia memiliki total aset senilai Rp15,842 miliar (US$1,225 juta), tumbuh sebesar 18% y-o-y. SCG mencatatkan pendapatan dari penjualan mencapai Rp1,189 miliar (US$94 Juta) pada Q1/2015, menunjukkan pertumbuhan flat y-o-y.
“Di Indonesia, SCG baru saja mengadakan kegiatan pemasaran untuk mendorong pasar keramik termasuk pameran Mega Build & Keramika Fair 2015 untuk mengenalkan produk keramik KIA dan COTTO serta pembukaan outlet COTTO Corner di Bali,” imbuh Kan.
Selain itu, Jayamix by SCG baru saja meluncurkan inovasi layanan terbaru ‘Jayamixni’, sebuah truk pencampur beton siap pakai yang dapat melewati daerah dengan jalan sempit. Tentunya inovasi ini akan mendorong efisiensi dalam jasa pengantaran.
Sebagai tambahan, Semen Jawa, pabrik semen pertama SCG di Indonesia, masih dalam proses konstruksi untuk mulai beroperasi pada kuartal ketiga 2015. Saat ini, pabrik telah menyelesaikan sekitar 60% proses konstruksi secara keseluruhan. Proses instalasi listrik telah mencapai 70% dan listrik akan terhubung dalam kuartal kedua tahun ini. Limestone crushing dan long belt conveyor dari tambang sedang dalam proses instalasi.
“SCG di Indonesia kini sedang berfokus dalam penetrasi pasar sekaligus membangun merek SCG guna memperkuat dan mempertahankan posisi merek diantara pelanggan Indonesia,” jelas Kan.
Kan menambahkan, SCG terus beroperasi untuk menjadi pemimpin yang berkelanjutan di kawasan ASEAN. Rencana ekspansi investasi masih sesuai rencana dan akan terus mengekspor produk SCG ke pasar regional melihat pertumbuhan di kawasan ASEAN.
“Kami yakin bahwa ekonomi secara keseluruhan di wilayah ini akan terus meningkat dan sangat menguntungkan. Oleh sebab itu, investasi SCG secara regional akan terus meningkat. Untuk Q1/2015, pendapatan dari ekspor Grup ke pasar ASEAN tercatat sebesar Rp5.352 miliar (Rp421 juta), tumbuh 2% y-o-y walau harga produk petrokimia turun,” papar Kan.
SCG terus berfokus dalam mendorong pengembangan produk dan layanan bernilai tambah tinggi (High Value Added / HVA) untuk menjawab berbagai kebutuhan konsumen dan meningkatkan kualitas kehidupan mereka. Di tahun 2015, SCG telah menyiapkan investasi senilai total Rp1.870 miliar (US$147 juta) pada R&D untuk mendorong terciptanya berbagai inovasi guna meningkatkan kualitas hidup konsumen di ASEAN.
SCG bermitra dengan University of Oxford, Inggris, untuk membangun Center of Excellence guna mendorong manajemen R&D yang berkelanjutan serta memperkuat personalia dan peralatan riset. Lebih lanjut, SCG juga bermitra dengan University of California, Berkeley, Amerika Serikat, untuk mengembangkan inovasi semen terbesar di dunia dengan menggunakan teknologi percetakan 3D. (angga)
CATEGORIES
TAGS