Perusahaan AS akan Poduksi Networking Chip di Indonesia

Loading

Laporan: Redaksi

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kemenperin Budi Darmadi

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kemenperin Budi Darmadi

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Sekitar 20 perusahaan asal Amerika Serikat (AS) berminat menambah investasi di Indonesia. Hal itu disampaikan di sela pertemuan delegasi US-Asean Business Council (USABC) dengan Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat di Jakarta, Selasa (12/11).

Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah pejabat eskekutif perusahaan AS, diantaranya Presiden Boeing Singapore Pte Ltd Ralph L (Skip) Boyce, Senior Director Government Affairs South East Asia Pacific Qualcomm Julie Garcia Welch, serta perwakilan Hewlett Packard (HP), DELL, Conoco Philips, General Motors, Ford Motor, Nike, dan Caterpillar.

Pertemuan tersebut, lanjut dia, diharapkan bisa mendukung upaya perbaikan iklim investasi di Indonesia. Selain itu, pertemuan ini juga dapat membuka peluang peningkatan ekspor Indonesia ke AS.

Sementara itu, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kemenperin Budi Darmadi mengatakan, perusahaan teknologi wireless dan chipset Qualcomm, tengah mempertimbangkan kemungkinan untuk membangun industrinya di Indonesia. Saat ini, Qualcomm sudah bekerja sama dengan perusahaan telepon genggam di Indonesia untuk bidang technical support.

“Tadi kami membahas kemungkinan mereka memproduksi networking chip di sini. Jadi, nanti mereka bisa menyuplai industri telepon genggam yang akan membangun pabrik di sini. Mereka akan mempertimbangkan. Itu dilakukan secara bertahap. Kalau mau langsung chip, mereka harus membangun dengan kapasitas besar,” kata Budi.

Sedangkan Boeing, lanjut dia, diajak untuk mulai memanfaatkan pasokan komponen dari Indonesia. “Selain itu, kami juga menyampaikan agar untuk perawatan mesin yang sudah bisa kita lakukan, jangan dibawa ke luar. Dilakukan di sini saja. Kita sudah bisa melakukan perawatan sampai ke mesin. Mereka juga berjanji mempertimbangkan untuk memanfaatkan komponen produksi industri lokal,” kata Budi. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS