Petani Kakao Pahae Julu Keluhkan Hama Buah

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

MENGHITAM – Buah kakao yang diserang hama membuat daging buahnya mengeras, biji serta daunnya menghitam. (tubas/apul)

TARUTUNG, (TubasMedia.Com) – Petani cokelat (kakao) di Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) mengeluhkan serangan hama sejenis jamur yang menyerang buah. Serangan hama ini menyebabkan petani rugi. Hama dan jamur menyerang buah sehingga tanaman busuk bahkan mati.

Sejumlah petani kakao di Desa Lumbangaol, Sigompulon Kecamatan Pahae Julu yang ditemui, mengaku tidak tahu penyebab serangan hama tersebut. Namun diakui serangan hama itu sudah berlangsung dua tahun terakhir. ”Buah tidak jadi karena keras, dan kulit luar justru menghitam,” kata Engkol Adolf Sitompul (54) petani kakao.

Selain buah tidak bisa dipanen dan daun berlubang-lubang, batang pohon juga berwarna putih karena diserang jamur. ”Serangan hama pada tanaman kakao sudah tampak sekitar dua tahun terakhir, walaupun saat ini hama mulai mereda, katanya.

Hal senada dikatakan Lamhot (52), petani kakao di Desa Lumbangaraga Pahae Julu. Ia mengakui, penyakit tanaman itu sudah cukup meresahkan karena 50 persen buah buah kakao diserang penyakit itu. Buah kakao yang diserang penyakit, umumnya mendekati masa panen, kemudian berguguran. Namun bila diteliti, di dalam buah itu terdapat ulat sebesar lalat warna putih dan hitam. Di kecamatan itu, hampir semua petani mengalami hal yang sama dan menimbulkan kerugian,yang besar.

Tanaman kakao, menurut Lamhot, merupakan tanaman unggulan di daerah itu. Dapat dikatakan, setiap rumah tangga memiliki tanaman kakao. “Hama sangat mengkhawatirkan karena sudah menyerang hingga setengah dari buah kakao,” kata Lamhot.

Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Taput, Sabam Nainggolan mengatakan, serangan hama pada tanaman kakao disebabkan keengganan petani melakukan pemangkasan daun. Akibatnya, sinar matahari tidak leluasa menerobos ke pohon karena tertahan oleh rimbunnya dedaunan. Serangan hama penyakit yang terjadi saat ini jika tidak dikendalikan akan berdampak negatif pada pendapatan petani.

“Kebersihan area pertanaman kakao sangat penting. Pasalnya, jika kulit buah kakao yang sudah terserang hama dikembalikan ke tanaman maka hama tersebut akan kembali menyerang tanaman. Petani juga harus mengurangi penggunaan pestisida agar tidak mengontaminasi biji kakao,” kata Sabam tanpa mengatakan, apa upaya Pemda untuk mengatasinya. (apul)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS