Petani Labrak Kontraktor Jalan Boyolali-Kartasura

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

BOYOLALI, (Tubas) – Petani Desa Kuwiran, Banyudono, Boyolali, Jateng, baru-baru ini, melabrak kontraktor proyek pelebaran jalan Boyolali-Kartasura. Tindakan itu karena mereka kesal gara-gara talud pelebaran jalan menyumbat saluran irigasi sawah yang berakibat tanaman padi yang sudah mulai berbuah terancam mati.

Seorang petani, Sohiman (76) menyesalkan pembangunan proyek jalan yang menyumbat saluran irigasi bagi sawah petani di Desa Kuwiran. Para petani nekat berunjuk rasa memprotes kontraktor karena musim tanam kedua terancam tidak bisa bercocok tanam lagi.

Menurut para petani terdapat tiga titik saluran air yang tertutup talud proyek pelebaran jalan tersebut, yaitu saluran air Dam Kramat, Dam Drono, dan Dam Glodok. Tiga saluran air ini sangat diandalkan petani karena mengairi sekitar 72 hektar sawah. “Kami tidak menuntut apa-apa hanya minta saluran irigasi dihidupkan kembali,” kata Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Kuwiran, Suharjo.

Kades Kuwiran Heri Sarwoedi mengatakan pelaksanaan proyek pelebaran jalan tersebut tidak pernah melibatkan pemerintah desa. “Masalah itu pada pertemuan sosialisasi sudah kami sampaikan tetapi tidak direalisasikan,” keluhnya.

Sebelum mendatangi kantor Bina Marga Jateng, para petani berkumpul di lapangan desa setempat. Selanjutnya dengan kawalan anggota Polsek Banyudono, para petani beriringan mengendarai sepeda ke kantor Bina Marga Jateng di jalan raya Kartasura-Boyolali.

Kepada para petani, perwakilan kontraktor, Herdiansyah berjanji akan memenuhi dan melaksanakan tuntutan petani, tiga saluran air yang tersumbat akan dibuka lagi. (kukuh harjanto)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS