Petani Nanas Butuh Pasar

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

PURBALINGGA, (tubasmedia.com) – Petani buah nanas Purbalingga membutuhkan tempat untuk memasarkan hasil panennya. Dengan adanya tempat pemasaran ini diharapkan dapat memudahkan pedagang buah lokal untuk kulakan nanas. Selain itu, para petani di Desa Siwarak Kecamatan Karangreja juga membutuhkan gudang untuk menampung hasil panen.

“Terus terang yang selama ini kami takutkan adalah ketika booming nanas atau panen raya, harga jual nanas menjadi anjlok. Karenanya kami butuh tempat pemasaran yang dapat dijadikan gudang sekaligus pasar nanas,” ungkap seorang petani nanas, Sudirjo, pekan lalu. Menurut Sudirjo, pasar khusus ini juga memudahkan wisatawan yang membutuhkan oleh-oleh buah nanas dari sekitar lokasi wisata Goa Lawa yang dikenal dengan nanas batu.

Kepala Desa Siwarak, Sutarman meminta Pemkab Purbalingga ikut membantu para petani nanas di desanya. Walaupun pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan super market, namun saat ini semakin banyak petani yang menanam nanas. Dikhawatirkan akan terjadi over produksi yang bisa menyebabkan harga jatuh saat panen raya.

“Pemkab perlu membangun pabrik pasta nanas atau semacamnya. Sehingga ketika di pasar umum harganya jatuh, maka kita tetap mendapat harga yang terjaga karena dapat dipasarkan ke usaha pengolahan,” jelasnya.

Bupati Purbalingga, Sukento Rido Marhaendrianto menyatakan dukungan dan keinginan para petani nanas Desa Siwarak membangun pasar. Menurut Bupati, Kepala Desa Siwarak perlu segera memikirkan lokasi yang strategis di pinggir jalan. “Hal seperti ini yang kita perlukan. Petani bisa menanam juga bisa menjual. Kalau dijual di ladang pasti murah. Tapi kalau dijual di pinggir jalan kepada para wisatawan tentu harganya lebih menguntungkan petani,” ujarnya.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Purbalingga, Agus Winarno, untuk mengatasi hasil panen yang melimpah dibutuhkan kreativitas masyarakat setempat. Petani diharapkan tidak hanya menjual buah segar tetapi juga produk olahan nanas yang memiliki nilai tambah. “Kita masih ada peluang menarik investor atau meminta kerjasama dengan luar negeri. Namun kualitas nanas yang dihasilkan juga mesti dijaga,” tambahnya. (joko suharyanto)

CATEGORIES
TAGS