PGI Tidak Mengeluarkan Dana Pengamanan Gereja Saat Kebaktian

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) –  Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) menepis tudingan membayar Rp 50 juta ke Banser untuk pengamanan gereja. Hal itu sebelumnya terungkap lewat sebuah video viral.

Video yang viral itu diunggah oleh Munajat Channel di Youtube dengan judul ‘WOW TERNYATA SEGINI BAYARAN BANSER JAGA GEREJA’. Potongan video itu juga beredar di Twitter dan media sosial lainnya.

Dalam video itu, ada Ustaz Steven Indra Wibowo sedang bicara di Magelang pada 30 November 2017. Seorang peserta acara bertanya ke Ustaz Steven Indra Wibowo tentang umat muslim yang menjaga gereja.

Menjawab pertanyaan itu, Steven Indra Wibowo mengaku mendapat informasi dari ayahnya yang masih aktif sebagai salah seorang ketua di PGI. Dia menyebut gereja membayar Rp 50 juta ke umat muslim untuk menjaga gereja saat kebaktian.

“Ini serius, ini PGI yang bicara. Kasih Rp 50 juta, 2 kebaktian, malam natal dan malam tahun baru, itu mereka siap mati konyol. Orang gereja gak mau pak,” ucap Steven Indra Wibowo.

“Saya tahu angkanya pak, berapa miliar yang dikeluarkan tahun ini ,” sambungnya.

PGI lalu menyampaikan pernyataan resmi terkait video viral itu. PGI menyebut pria di video tersebut tidak dikenal di lingkungannya.

“Belakangan ini sedang beredar video di media sosial tentang pernyataan seseorang yang mengaku sebagai anak dari salah satu Ketua PGI dan menyebutkan bahwa PGI membayar sebesar Rp 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) kepada kelompok muslim tertentu untuk pengamanan perayaan Natal setiap satu gereja. Disebutkan juga bahwa PGI menyediakan miliaran rupiah untuk maksud sama,” ungkap PGI dalam siaran pers, Senin (3/9/2018).

“Berdasarkan pemeriksaan kami, orang yang mengaku sebagai anak dari Ketua PGI tersebut tidak dikenal dalam lingkungan PGI,” tulis Humas PGI, Irma Riana Simanjuntak dalam siaran pers.

PGI menegaskan tidak mengeluarkan dana pengamanan gereja saat kebaktian. Itu karena pengamanan adalah tugas aparat penegak hukum.

“PGI sangat menghargai inisiatif dan prakarsa yang timbul di masyarakat untuk ikut terlibat dalam pengamanan perayaan hari-hari besar sebagai wujud kehidupan bersama dalam masyarakat yang majemuk, sebagaimana selama ini ditunjukkan oleh Banser NU, GP Ansor dan lainnya. Prakarsa dan kerjasama bagus seperti ini hendaknya tidak dirusak oleh isu yang tidak bertanggungjawab yang dapat menegasikan semangat gotong royong dan kesukarelawanan yang sudah lama tumbuh di masyarakat,” papar PGI.(red)

CATEGORIES
TAGS