MENINJAU – Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT), Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi (tiga dari kanan) saat meninjau galangan kapal Stead Fastmarine di Pontianak Kalbar –tubasmedia.com/sabar hutasoit
PONTIANAK, (tubasmedia.com) – Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT), Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi mendorong industri galangan kapal di Pontianak, Kalimantan Barat untuk mengembangkan industri komponen kapal.
Hal itu dikatakan Budi Darmadi dalam kunjungan kerjanya ke galangan kapal Stead Fastmarine di Pontianak, Kalbar, Senin.
Menurutnya, mengembangkan industri komponen kapal sangat dimungkinkan untuk memenuhi kebutuhan industri galangan kapal di Batam. Namun lanjutnya agar suplai komponen tersebut bisa lancar, kiranya pelayanan transportasi laut harus dibenahi.
Direktur Utama Stead Fastmarine, Edi Kurniawan Logam, sebelumnya mengatakan jalur pelayaran dari Pontianak ke Batam memakan waktu sekitar dua hari. Tapi untuk bisa mengimbangi pelayanan dari Singapura, mutu pelayaran Pontianak – Batam sebaiknya dibenahi.
Selain itu, bea masuk komponen kapal yang masih tinggi serta PPN dan pajak non final supaya diharmonisasi sehingga Indonesia bisa memproduksi kapal baru tidak lagi hanya sekedar tukang servis.
Menurutnya, komponen impor buat Cina sebenarnya bisa dibuat di dalam negeri tapi karena mutu pelayanan jalur pelayaran kurang lancar, akhirnya, seluruh galangan kapal di Batam yang jumlahnya 70 industri sepenuhnya mengimpor komponen tersebut.
‘’Bisa kita buat di sini barang-barang yang diimpor dari Cina, tapi karena jalur suplai tidak mendukung akhirnya, pemilik galangan kapal di Batam lebih memilih impor dikarenakan suplainya lebih cepat,’’ kata Edi.
Sementara itu, Budi Darmadi mengatakan perlunya dioperasikan kapal keruk di tiga sungai besar di Kalbar, agar arus lalu lintas kapal bisa lebih lancar. Juga perlu dioperasikan kapal pandu demi keselamatan pelayaran di Pontianak. (sabar)