Prabowo-Sandi Disejajarkan dengan Allah, Bisa Menentukan Masuk Surga atau Tidak

Loading

Oleh: Eko Kuntadhi

 

“IBU-ibu mau masuk surga?” teriak Novel Bamukmin di hadapan ibu-ibu pendukung Prabowo-Sandi.

“Kalau mau masuk surga, minta sama Allah. Minta sama Rasulullah. Minta juga sama Prabowo dan Sandi.”

Begitu berita yang saya baca dari Detik.com. Bahkan sempat diunggah rekaman suaranya.

Jika benar apa yang disampaikan Novel, bagaimana dia akan memimpin doa? Kepada siapa doa dipanjatkan? Mungkin mengajarkan para ibu-ibu yang hadir itu untuk memanjatkan permintaan pada Prabowo dan Sandi agar bisa masuk surga. Sebab di mata pentolan FPI ini, kelas Prabowo dan Sandi jauh di atas ulama. Bahkan jauh di atas kanjeng Nabi.

Wong Nabi mulia saja hanya mampu memberi syafaat kepada pecintanya, tapi gak bisa menentukan siapa masuk surga, siapa masuk neraka.

Tapi dalam keyakinan Novel, berbeda. Prabowo dan Sandi bisa menentukan seseorang masuk surga atau neraka. Capres dan Cawapres ini bisa mendikte keputusan Allah, tentang siapa yang bisa masuk surga.

Makanya dia menyarankan ibu-ibu yang mau masuk surga, memanjatkan permintaan kepada Prabowo dan Sandi.

Sebagai umat Islam kita gak perlu terkejut dengan usulan Novel itu. Kita tahu dia cuma sedang menjajakan agama sedemikian murah di hadapan Prabowo dan Sandi. Agama yang sakral ini, oleh Novel dibuat menjadi dagelan yang memuakkan.

Memuji boleh saja. Itu memang tugas seorang pendukung fanatik. Tapi mensejajarkan Prabowo dan Sandi dengan Allah Subhanahuwataala, jelas keterlaluan. Siapa sih, Prabowo. Siapa sih, Sandi. Kok, di mata Novel posisinya kayak Firaun. Mau menyaingi Tuhan.

Bukan hanya Novel yang memperkosa agama ini karena dukungan politik.

Sebelumnya ada Ijtimak Ulama I, yang merekomendasikan ulama untuk jadi Cawapres Prabowo. Prabowo ogah, malah memilih Sandi. Ulama yang ikut Ijtimak I, mikir bagaimana gak kehilangan muka. Lalu dibuat Ijtimak II. Rekomendasinya berubah. Kali ini mendukung Sandi jadi Cawapres

Pisang Goreng

Sandi adalah pengusaha biasa. Tapi agar bisa menarik hati umat Islam, Hidayat Nur Wahid mengangkat Sandi sebagai ulama. Sandi senang-senang saja. Cuma di Indonesia status ulama semudah beli pisang goreng. Mungkin jika gagal jadi Wapres nanti, Hidayat mau mencalonkan Sandi jadi ketua MUI. Yang akan bikin fatwa-fatwa.

Sandi hanya pengusaha yang kebetulan jadi Cawapres. Prabowo hanya jenderal pecatan yang kebetulan jadi Capres. Tapi di mata para penjaja agama nilai spiritualnya bisa ter-upgrade dengan sendirinya. Orang yang tadinya biasa-biasa saja bisa berubah jadi santri, langsung jadi ulama, dan sekarang posisinya bisa menentukan orang lain masuk surga.

Beragama bagi para pendukung Prabowo, emang enaklah. Bisa semau-maunya. Masuk surganya gampang. Jadi ulamanya juga gampang. Semua serba gampang.

Jadi kita gak usah lagi mendebatkan bagaimana kualitas beragama Prabowo. Meskipun memang bukan tempatnya juga kita mendebatkan soal-soal pribadi kayak gitu. Dengan mendengar omongan Novel Bamukmin saja, kita tahu, siapa Prabowo sebenarnya.

“Ibu-ibu mau masuk surga? Minta sama Prabowo dan Sandiaga Uno,” ujar Novel Bamukmin. Lalu ibu-ibu itu bingung. Mereka diajukan sebagai Capres apa diajukan sebagai tuhan, sih? (penulis pegiat media sosial)

CATEGORIES
TAGS