Produk Perkakas Dapur Premium Makin Dipercaya Konsumen Dunia

Loading

MEMPERHATIKAN - Menteri Perindustrian Saleh Husin memperhatikan produk peralatan memasak teppayaki untuk restoran dan hotel yang ditunjukkan oleh CEO Nayati Michel Rozman saat mengunjungi fasilitas distribusi milik Nayati di Waterloo, dekat Brussel, Belgia, Senin (4/4/2016). Menperin didampingi Atase Perindustrian KBRI Brussel di Belgia, I Putu Juli Ardika (kiri) dan Atase Perdagangan KBRI di Brussel, Olvy Andrianita (kedua kiri) serta Chief of Commercial Department Alexandre Formica (kedua kanan).(ist/tubasmedia.com)

MEMPERHATIKAN – Menteri Perindustrian Saleh Husin memperhatikan produk peralatan memasak teppayaki untuk restoran dan hotel yang ditunjukkan oleh CEO Nayati Michel Rozman saat mengunjungi fasilitas distribusi milik Nayati di Waterloo, dekat Brussel, Belgia, Senin (4/4/2016). Menperin didampingi Atase Perindustrian KBRI Brussel di Belgia, I Putu Juli Ardika (kiri) dan Atase Perdagangan KBRI di Brussel, Olvy Andrianita (kedua kiri) serta Chief of Commercial Department Alexandre Formica (kedua kanan).(ist/tubasmedia.com)

WATERLOO, (tubasmedia.com) – Produk-produk premium perkakas dan peralatan dapur yang diproduksi di Indonesia semakin diakui oleh konsumen internasional. Kualitas, higienitas dan tingkat presisi yang tinggi menjadi keunggulan kompetitif.

Menteri Perindustrian Saleh Husin menegaskan hal itu saat mengunjungi perusahan produsen perkakas memasak dan peralatan dapur Nayati di Waterloo, dekat Brussel, Belgia, Senin (4/4/2016).

“Industri ini termasuk industri yang memiliki kekhususan karena penggunanya utama meliputi jaringan hotel dan restoran. Ketika mampu memasarkan hingga ekspor, sudah pasti produk-produknya dipercaya oleh konsumen yang menerapkan standar tinggi,” katanya dalam keterangan pers yang diterima redaksi, kemarin.

Industri peralatan dapur dan restoran diungkapkan Menteri, turut meningkatkan nilai tambah, menyerap tenaga kerja terlatih dan terdidik serta menambah devisa negara. Selain itu, berkontribusi memperkuat kepercayaan investor, pembeli dan pengguna pada produk nasional.

“Dengan paket-paket kebijakan ekonomi, kita berharap industri seperti ini terus berekspansi dan meningkatkan produksi seiring bisnis kuliner serta pariwisata global dan domestik yang berkembang pesat,” ulas Saleh yang didampingi Atase Perindustrian KBRI Brussel di Belgia, I Putu Juli Ardika dan Atase Perdagangan KBRI di Brussel, Olvy Andrianita.

Di Indonesia, Nayati telah membangun pabrik pertama di kawasan industri Terboyo, Semarang dan beroperasi sejak tahun 1985, dua tahun setelah perusahan ini didirikan pada 1983.

Menurut CEO Nayati Michel Rozman, luas pabrik mencapai 17 ribu meter persegi dan mereka berencana membangun pabrik baru yang dapat melipatgandakan kapasitas produksi.

Rentang produk Nayati terbilang lebar dari menyasar kelas premium. “Salah satu produk unggulan kami adalah peralatan memasak untuk teppayaki yang digunakan restoran Jepang di hotel-hotel berbintang penjuru dunia,” katanya.

Mereka juga menghasilkan perkakas memasak Chinese Serie, Oriental Serie, pasta station, kitchen block, fryer, tilting pan dan combi steamer. Nayati juga memproduksi lemari pendingin, glass cabinet dan kotak penyimpanan bahan makanan berkapasitas besar.

“Satu hal yang istimewa, konsumen kami yang merupakan hotel dan restoran menilai produk perkakas memasak dari Indonesia memiliki image atau citra yang tepercaya baik dari sisi mutu dan higienitas dibanding produk sejenis asal China,” paparnya sembari mengatakan unsur higienitas dan keamanan produk mendapat perhatian utama dari pengguna produk ini.

Dia merinci, jaringan hotel yang menggunakan produk Nayati antara lain Ritz Carlton, Hyatt, Novotel, JW Marriot dan Grand Sahid Jaya. Sementara itu restoran cepat saji ialah Pizza Hut, KFC, Dunkin Donuts, AW, BreadTalk dan lain-lain.

Nayati sendiri mengekspor produknya ke sekitar 30 negara. Di Eropa negara tujuan ekspor seperti Perancis, Jerman, Belgia, Italia, Belanda, Swedia, Swiss dan Inggris. (sabar)

CATEGORIES
TAGS