Produk Sentra IKM Mebel Manggung Boyolali, Sepenuhnya Mengisi Pasar Ekspor

Loading

Vico (kanan) dan Ripto (kiri) menunjukkan mebel produk Sentra IKM Mebel Manggung yang siap untuk diekspor

 

BOYOLALI, (tubasmedia.com) – Dua dari sekitar 400 perajin mebel dengan bahan baku kayu dari Sentra IKM Mebel Manggung, Boyolali, Jawa Tengah, Agustus 2023 akan bertolak ke Mexico untuk mengikuti pameran mebel  bertaraf internasional.

Hal itu dikatakan Kepala Sentra IKM Mebel Manggung, Vico Thoifah kepada wartawan yang berkunjung ke sentra tersebut pekan silam. Vico didampingi Kepala Produksi, Ripto.

‘’Yah, kami sudah siapkan dua dari perajin mebel kayu dari sentra ini untuk ikut serta pada pameran mebel  bertaraf internasional do Mexico,’’ kata Vico.

Menurutnya, selama ini memang seluruh produk mebel kayu yang dihasilkan Sentra IKM Manggung, sepenuhnya untuk melayani permintaan buyers pasar internasional.

Sedikitnya sentra ini mengekpor produk mebel setiap bulannya 1 kontainer yang 20 feet dengan tujuan Jerman, China, Afrika Selatan dan Australia.

Diharapkan, dengan mengikuti berbagai pameran mebel di luar negeri, sentra IKM mebel ini akan dapat memperluas pasar ke berbagai negara. Hingga kini lanjut Ripto, Sentra IKM Mebel Manggung terus kebanjiran pesanan dari berbagai buyers di luar negeri.

‘’Ekspor terakhir kami ke Jerman dan RRC bulan Desember 2022,’’ lanjut Ripto.

Namun diakui oleh Vico dan Ripto, sentra tersebut tidak mampu melayani permintaan buyers luar negeri karena keterbatasan kapasitas produk.

Selain lokasi sentra seluas 1 hektare tidak mendukung, juga peralatan produksi sentra yang dirasakan teramat minim sehingga untuk mengejar pekerjaan demi memenuhi permintaan pasar ekspor, mereka kewalahan.

Selain itu, para perajin di sentra tersebut juga belum seluruhnya bisa mengoperasikan mesin produksi yang jumlahnya 13 unit.

Untuk itu, guna menimngkatkan kemampuan para perajin mengoperasikan mesin-mesin produksi dimaksud, Sentra IKM Mebel Manggung, asedang menjalin kerja sama dengan Universitas Negeri Surakarta di bidang pelatihan.

Kata Vico, jika para perajin sudah sepenuhnya mahir mengoperasikan mesin-mesin produksi, mereka ingin memperluas areal sentra dan diharapkan pemerintah setempat juga berkenan menambah jumlah mesin-mesin produksi.

‘’Jika pelatihan ini sudah berhasil dan luas lokasi diperluas serta mesin produksi ditambah, kami yakin pangsa pasar mebel kayu produksi sentra ini akan semakin luas di mancanegara. Kami yakin betul itu karena hingga sekarang seratus persen produknya hanya untuk mengisi pasar ekspor,’’ jelas Vico.

Sementara itu, Vico dan Ripto mengeluhkan ulah agen yang tampil sebagai kepanjangan tangan sentra ke pasar internasional. Hingga kini katanya masih ada tagihan sentra ke agen sementara barang sudah sepenuhnya diekspor.

‘’Di sinilah sialnya jika ekspor harus melalui tangan kedua. Walau buyer di luar negeri sudah membayar cash ke agen, tapi agen tidak segera membayarnya ke sentra sementara modal kerja sentra sangat terbatas,’’ kata Ripto. (sabar)

 

 

CATEGORIES
TAGS