Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia Masih Rendah

Loading

UCAPKAN  SELAMAT - Sekjen Kementerian Perindustrian, Ansari Buhari memberi ucapan selamat kepada salah seorang wisudawan. –tubasmedia.com/sabar hutasoit

UCAPKAN SELAMAT – Sekjen Kementerian Perindustrian, Ansari Bukhari memberi ucapan selamat kepada salah seorang wisudawan. –tubasmedia.com/sabar hutasoit

BANDUNG, (tubasmedia.com) – Pemerintah belum bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja sektor industri manufaktur yang jumlahnya lebih kurang 400.000 sampai 500.000 orang per tahun. Hal ini disebabkan adanya kesenjangan kompetensi dari lulusan sekolah dengan kebutuhan dunia usaha industri.

Hal itu dikatakan Sekjen Kementerian Perindustrian, Ansari Bukhari pada sambutannya pada acara wisuda Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) di Bandung, Sabtu.

Karena kompetensi yang masih rendah, maka produkstivitas tenaga kerja kita juga masih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Produktivitas tenaga kerja Indonesia berdasarkan PDB per pekerja adalah 9,5 ribu USD, masih jauh di bawah tiga negara kompetitor utama, yaitu Singapura (92.000 USD), Malaysia (33,3 ribu USD) dan Thailand (15,4 ribu USD) dan ini dalah merupakan tantangan bagi Indonesia.

Tantangan berikutnya yang dihadapi tenaga kerja Indonesia adalah akan diberlakukannya ASEAN Economic Comunity (AEC) pada akhir tahun 2015. Artinya akan terjadi pasar bebas termasuk tenaga kerja, sehingga tenaga kerja Indonesia harus siap bersaing dengan tenaga kerja dari negara-negara ASEAN lainnya.

Untuk menghadapi permasalahan dan tantangan tenaga kerja tersebut UU Perindustrian dan RPP tentang pembangunan sumber daya industri mengamanatkan perlunya pembangunan tenaga kerja industri yang kompeten salah satunya melalui pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi.

Untuk itu unit pendidikan di lingkungan Kementerian Perindustrian, telah dipersiapkan untuk menyelenggarakan pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi, termasuk STTT Bandung, yang memiliki kompetensi dan spesialisasi di bidang teknologi tekstil dan produk tekstil, dilengkapi dengan teaching factory dan telah memiliki Lembaga Sertifikasi Professi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk melakukan sertifikasi kompetensi terhadap lulusannya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS