Produsen Cukup Dengan Terus Memproduksi Mobil Baru

Loading

Laporan: Redaksi

Budi Darmadi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai untuk meningkatkan investasi di bidang industri otomotif tidak melulu meminta pelaku bisnis membangun pabrik. Cukup dengan terus memproduksi mobil baru.

Pasalnya, ketika produsen memproduksi mobil baru di Indonesia, otomatis akan melibatkan investasi dengan nominal ratusan miliar rupiah. Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kemenperin, Budi Darmadi menyatakan dana pengembangan mobil baru tidak kalah dibandingkan pengembangan pabrik.

Dia mencontohkan produksi mobil baru Kijang Innova dan Daihatsu Gran Max. “Innova saat bikin tipe baru di Indonesia itu keluar dana Rp 700 miliar, Gran Max investasinya Rp 1,2 triliun, mendesain satu pintu mobil saja biayanya mencapai Rp 5 miliar. Mereka tidak bangun pabrik baru, tapi menanamkan modal sebesar itu, ini yang kita kejar,” kata Budi saat ditemui di DPR, Rabu (19/9).

Budi meyakini pendekatan untuk mendorong produksi mobil baru bakal efektif. Sebab, setiap bulan minimal ada satu sampai tiga produsen yang melansir mobil baru.

Pihaknya mengakui, setiap pabrikan memakai pendekatan berbeda-beda ketika berinvestasi untuk menyiapkan mobil baru di pasar Indonesia. Pabrikan mobil Eropa seperti BMW misalnya, baru bersedia melakukan perakitan bersistem knock down di sini.

Strategi ini tetap didukung tidak hanya untuk mendorong perusahaan membangun pabrik, tapi tujuannya agar mobil tipe baru dibuat di Indonesia. “Sudah ada rencana pembangunan lima pabrik baru di Indonesia dengan komitmen investasi USD 2,2 miliar. Ada Suzuki, Nissan, VW, BMW, belum termasuk General Motors, itu supaya mobil baru mereka dibuat di Indonesia,” jelasnya.

Dengan pendekatan ini pemerintah menargetkan penjualan mobil pada 2018 mencapai 2 juta unit dan pada 2020 akan meningkat menjadi 3 juta unit. (sabar)

TAGS

COMMENTS