Putus Sekolah Meningkat, Warga Galang Dana

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

PURWOKERTO, (Tubas) – Puluhan warga Kota Purwokerto menggalang dana untuk pendidikan anak-anak yang putus sekolah. Mereka juga mendeklarasikan Gerakan Nyumbang Pemerintah untuk Anak Putus Sekolah, di Alun-alun Purwokerto, Jateng, pekan lalu.

Elemen masyarakat yang berasal dari berbagai ormas, LSM dan organisasi mahasiswa tersebut membentangkan spanduk dan poster yang bertuliskan antara lain Pendidikan Gratis Untuk Rakyat, 9.000 Lulusan SMP Putus Sekolah, 1.466 Lulusan SD Putus Sekolah. Beberapa orang diantara mereka juga melakukan orasi dan aksi teatrikal.

Menurut seorang deklarator gerakan tersebut, Barid Hardiyanto akan menggalang dana di 14 titik keramaian di Kota Purwokerto selama satu minggu. Berapa pun dana yang terkumpul nanti disumbangkan kepada pemerintah. Maksudnya agar pemerintah mau meningkatkan alokasi anggaran pendidikan saat menyusun APBD. Kampanye gerakan ini juga dilakukan melalui jejaring sosial.

Gerakan tersebut dilatar belakangi keprihatinan masyarakat atas banyaknya anak putus sekolah di Kabupaten Banyumas. Seperti diberitakan beberapa waktu yang lalu, seorang anak lulusan SMP nekat gantung diri setelah keinginannya untuk melanjutkan sekolah tidak dituruti karena keterbatasan biaya.

Menanggapi gerakan ini anggota Komisi D DPRD Kabupaten Banyumas dari Fraksi PDI Perjuangan, Budi Setiawan mengatakan momen ini sangat baik untuk menggugah kepedulian pemerintah terhadap dunia pendidikan. Untuk meningkatkan anggaran pendidikan dalam APBD dibutuhkan kemauan politik dari pemerintah daerah.

Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Banyumas yang juga Ketua Fraksi PKS, Ibnu Salimi, menyambut positif dideklarasikannya gerakan ini. Menurut dia gerakan ini merupakan wujud dari kepedulian masyarakat terhadap dunia pendidikan. Ibnu mengakui banyaknya anak putus sekolah memang karena persoalan biaya. (joko s)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS