Reformasi Orientasi Pendidikan Secara Mendasar

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA, (Tubas) – Untuk meningkatkan daya saing global dan menghadapi kondisi sekarang, kita harus segera mereformasi orientasi pendidikan kita secara mendasar pada semua komponen dalam sistem pendidikan kita. Perubahan orientasi itu tidak hanya berkutat pada perubahan kurikulum, yang terpenting saat ini adalah “revolusi” sikap mental, pola pikir dan perilaku pelaku pendidikan (aparat, pengelola, dan pengguna pendidikan) secara mendasar.

Hal itu dikemukakan Prof Dr Sanggam S Manalu, Mp. D dalam seminar sehari bertajuk “Partisipasi Kristen dan Peningkatan SDM” yang diselenggarakan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Resort Pondok Gede, Bekasi, Selasa (16/8) malam di aula gereja itu dalam rangka HUT 150 Tahun HKBP. Pada malam itu, juga tampil sebagai pembicara, Ir SM Doloksaribu, M Ing dan Mayjen TNI (Purn) L. Sianipar.

Kebijakan ini diambil agar dapat mewujudkan pendidikan yang lebih demokratis, memiliki keunggulan kamparatif dan kompetitif, memerhatikan kebutuhan daerah, mampu mengembangkan seluruh potensi lingkungan dan potensi peserta didik serta lebih mendorong peran aktif masyarakat. “Untuk itu, pengelola pendidikan hendaknya memiliki pemahaman konsep pendidikan yang komprehensif,” kata guru besar dari Kalimantan Tengah itu.

Sejalan dengan era informasi dalam dunia global ini, pendidikan merupakan sarana yang sangat strategis dalam melestarikan sistem nilai yang berkembang dalam kehidupan. Dengan kata lain, dalam proses pendidikan tidak hanya pengetahuan dan pemahaman peserta didik yang mendapat perhatian serius, tapi juga sikap, perilaku dan kepribadian perlu mendapat perhatian yang serius karena perkembangan komunikasi, informasi, dan kehadiran media cetak maupun elektronik, tidak selalu membawa pengaruh positif bagi peserta didik, katanya.

Ditambahkan, Gereja perlu mempersiapkan diri, merencanakan secara teliti agar warganya tidak tersesat dalam berbagai perubahan yang terjadi. Menghadapi era globalisasi, sebaiknya membicarakan peranan Gereja di tengah warga yang menghadapi persaingan yang ketat. Mungkin Gereja bisa berperan dalam berbagai bidang, khususnya pembinaan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan politik.

“Pendidikan memegang peranan penting dan strategis membangun warga jemaat dalam menghasilkan SDM yang mampu menguasai Iptek untuk menghadapi era globalisasi. Jikalau warga Gereja berada pada zaman yang serba maju dengan perubahan yang sangat cepat dan dinamis, mengapa Gereja harus membiarkan dirinya statis?” katanya. (apul)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS