Revitalisasi ”Taman Impian” Kali Ciliwung

Loading

Oleh: Anthon P. Sinaga

Ilustrasi

Ilustrasi

SEANDAINYA Kali Ciliwung bisa sama dengan kondisi Sungai Thames yang membelah kota London, alangkah terkenalnya kota Jakarta. Jakarta, sebagai Ibukota RI, bisa memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus, seperti semaraknya peringatan 60 tahun Ratu Elisabeth II bertahkta di Kerjaan Inggris Raya, baru-baru ini. Tidak kurang dari seribu perahu hias melayari sungai tersebut, mengiringi perahu kebesaran Ratu dan Pangeran Philips yang disambut meriah oleh rakyat Inggris sepanjang Sungai Thames yang terkenal itu.

Hal ini bukan sesuatu yang tidak mungkin, bila Gubernur Jakarta kelak, punya ambisi untuk mewujudkannya, karena keberadaan kota Jakarta juga diatur dengan landasan hukum UU Ibukota RI. Sehingga Kali Ciliwung kelak, bukan hanya menjadi ikon kota Jakarta, tetapi juga menjadi ikon Repulik Indonesia. Adakah di antara enam pasang calon gubernur DKI Jakarta yang akan bertarung 11 Juli nanti, punya ambisi besar seperti itu? Kita tunggu sajalah!

Sesungguhnya, ambisi besar itu sudah bisa diawali dari rencana Kementerian Perumahan Rakyat bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum yang akan merevitalisasi Kali Ciliwung. Seperti diberitakan sebuah surat kabar harian Ibukota, 4 Juni lalu, Deputi Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat, Pangihutan Marpaung mengatakan, pihaknya akan membangun rumah susun sewa bagi penduduk yang menghuni bantaran Kali Ciliwung. Sebagian rumah susun ini akan dibangun di bekas aliran sungai yang disodet di Tebet (Jakarta Selatan) dan di Cawang (Jakarta Timur). Kali Ciliwung yang berkelok-kelok di Tebet dan Cawang, akan diluruskan.

Menurut Pangihutan, hal ini merupakan program sinergi dari kedua kementerian tersebut sejak tahun 2012 sampai tahun 2014 nanti. Tahap awal program akan memindahkan warga yang tinggal di bantaran sungai sekitar Manggarai ke kawasan Berlan, Jakarta Timur. Di kawasan Berlan akan dibangun rumah susun berkapasitas 19.000 keluarga.

Setelah pembangunan rumah susun di Berlan selesai, Kementerian PU akan menyodet Kali Ciliwung di Tebet dan Cawang. Diperkirakan panjang sodetan kurang dari 1 kilometer dan panjang sungai yang terpotong sekitar 1,7 kilometer. Di bekas areal sungai yang sudah disodet dan kering ini, akan dibangun lagi rumah susun dengan kapasitas yang diperkirakan bisa menampung penduduk yang tergusur dari bantaran Kali Ciliwung tersebut.

Pangihutan menambahkan, pengelolaan rumah susun sewa tersebut akan diserahkan ke Perum Perumnas. Untuk merealisasikan program revitasisi Kali Ciliwung ini, pada tahun 2012 ini sudah dialokasikan anggaran sebesar Rp600 miliar, dengan perincian Rp216 miliar untuk biaya penyediaan tanah (penyodetan dan pelurusan) dan sisanya Rp384 miliar untuk keperluan pembangunan fisik.

Taman Impian Kedua

Sebelum pelaksanaan rencana besar ini, sebaiknya sejak dini dilakukan sosialisasi, khususnya kepada penduduk yang saat ini bermukim di bantaran Kali Ciliwung yang setiap tahun terancam banjir. Mereka perlu diselamatkan, sekaligus merevitalisasi Kali Ciliwung yang kelak menjadi kebanggaan kota Jakarta.

Setiap pembangunan selalu ada pro dan kontra, karena tidak bisa memuaskan semua pihak. Penduduk di bantaran sungai, perlu disadarkan akan ancaman banjir berkepanjangan yang harus segera diakhiri. Revitasisasi Kali Ciliwung dengan pelebaran dan pelurusan sungai, bertujuan multi guna. Selain meningkatkan volume sungai untuk percepatan aliran air pada musim banjir, juga sekaligus bisa dimanfaatkan menjadi arena rekreasi, wisata, olahraga, dan transportasi air.

Apabila revitasisasi Kali Ciliwung ini dapat diwujudkan secara sempurna, tidak hanya sekadar normalisasi, tetapi sekaligus pelebaran, pelurusan dan penataan ruang yang komprehensif dan monumental, maka ambisi menghadirkan kondisi Sungai Thames di tengah kota Jakarta, bukan hanya impian. Kalau saat ini sudah ada Taman Impian Jaya Ancol yang jadi kenyataan di pantai utara Jakarta, maka kelak akan ada lagi Taman Impian Kali Ciliwung yang membelah kota Jakarta.***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS