Rupiahmu Sangat Berharga untuk Karya Indonesia

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

ilustrasi

ilustrasi

RUPIAH adalah mata uang resmi Indonesia. Sebagai mata uang yang sah dan berfungsi sebagai alat pembayaran, maka rupiah harus didayagunakan untuk berbagai keperluan, baik oleh negara maupun dunia usaha dan masyarakat. Sebagai alat pembayaran akan menjadi berwibawa dan bermakna bagi kehidupan bila semakin banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kewajiban transaksional dalam dunis bisnis dan perdagangan di dalam negeri.

Kalau seseorang membeli barang, bayarlah dengan mata uang rupiah berapa pun nilainya. Jangan dibayar pakai mata uang asing, dolar, euro, yen, atau mata uang asing lainnya. Kalau hal ini sampai terjadi dan memang sudah terjadi, maka berarti kita sendiri yang menjatuhkan wibawa rupiah.

Alangkah tidak nasionalis kalau ada warga kita berbuat seperti itu.Tidak percaya dengan mata uangnya sendiri. Sungguh aneh dan amat nista lahir, hidup, mencari rezeki, dan mati di Indonesia untuk mengurus segala keperluannya dan memiliki uang rupiah lalu ditukarkan ke dolar AS, hanya untuk membeli barang dan bahan impor.

Bangga kalau rumah yang dihuni isinya semua barang impor. Marmer dan keramiknya dari Italia. Perlengkapan kamar mandi dan dapur berasal dari Spanyol. Perabotan/furniturnya dari Davinci. Baju, sandal, sepatu, dan pakaian dalamnya semua bermerek dan dibeli paling dekat di Singapura. Sarapan pagi di Singupura dan makan siang di Bangkok.

Rupiah dengan susah-payah dicari dan dikumpulkan hanya untuk ditukarkan dengan dolar dan kemudian berburu barang impor, baik di dalam maupun luar negeri. Inilah salah satu penyebab kenapa rupiah sering menjadi tidak berwibawa di negerinya sendiri. Kasihan, dia hanya untuk gambling sekadar memuaskan nafsu konsumtif berburu barang impor sampai ke mana mana.

Barang hasil karya bangsanya sendiri hanya dilihat dengan sebelah mata. Membelinya harus diimbau dan dipaksa. Membeli karena terpaksa, padahal kualitas barang karya bangsanya sendIri tidak kalah dari barang impor. Waktu mau dibayar,uang yang keluar dari dompetnya bukan rupiah, tapi dolar.

Realitas ini bukan ilusi, tapi fakta, terutama dilakukan oleh kalangan the haves. Memang tidak ada larangan dan itu menjadi hak asasi masing-masing.Tapi, apa harus seperti itu sikap bangsa kita, lebih percaya pada karya bangsa lain dan merasa gengsinya naik kalau disebut sebagai kolektor produk impor.Tren ini sudah menjalar ke anak-anak muda di kota besar sampai kota-kota kecil di Indonesia.

Memenuhi Selera

Kondisi ini menjadi tantangan bagi kita bersama. Kalau nurani kita bersemangat untuk meng-Indonesia-kan Indonesia, maka harusnya rupiah yang kita miliki dibelanjakan sebesar-besarnya untuk membeli barang produksi dalam negeri. Tentunya, barang-barang itu harus dapat memenuhi selera mereka. Kualitas dan desainnya harus memenuhi syarat yang dibutuhkan oleh pasar. Mencarinya mudah dan soal harga relatif. Ada rupa ada kualitas ada harga.

Indonesia harus kita siapkan perekonomiannya agar menjadi lebih mandiri dan kuat dengan kekuatan rupiah yang berwibawa. Rupiah kita muliakan di negeri sendiri agar kemiskinan dan pengangguran semakin berkurang, karena rupiahnya digunakan untuk membeli barang-barang buatan bangsa kita sendiri. Kalau tidak kita buat berhasil, maka berarti bangsa ini harus ikut bertanggung jawab, yang membiarkan rupiahnya tidak berdaya, baik sebagai alat pembayaran yang sah maupun sebagai instrumen investasi di pasar finansial serta pasar modal.

Selama ini rupiah tidak berdaya karena BBM harus diimpor,bahan baku/penolong/komponen/suku cadang,barang modal sebagian besar harus diimpor.Barang konsumsi juga diimpor. Film, musik diimpor. Makanan siap saji diimpor. Segala macam yang harus kita impor tersebut pasti butuh valuta asing yang tidak sedikit. Rupiahnya dikorbankan untuk ditukarkan dengan valas untuk belanja barang dan bahan impor. Rupiah secara sadar tidak diberdayakan. Selama daur hidup bangsa dan negara ini terus-menerus seperti itu, sampai kapan pun rupiah akan tetap menjadi anak tiri.

Semoga kesadaran kita bangkit demi rupiah. Dan rupiah yang bangkit akan menjadi sangat berharga kalau dibelanjakan untuk produk buah karya bangsa sendiri, bukan untuk berburu barang dan bahan impor. Rupiah adalah Indonesia. Rupiah adalah mata uang kita sebagai bangsa Indonesia. Dengan rupiah kita bekerja, berkarya dan membelanjakan untuk kepentinngan rupiah dan Indonesia. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS