Saatnya Nasib Guru Agama Kristen Diperhatikan

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Sudah saatnya pemerintah mensejajarkan posisi guru-guru agama Kristen dengan guru-guru yang lain yang mengajarkan mata pelajaran di luar pelajaran agama.

‘’Pasalnya, peranan mata pelajaran agama akan sangat menentukan pembentukan karaktek (caracter building) seorang anak didik,’’ kata Pembina Forum Guru Pendidikan Agama Kristen se-Indonesia (Forgupaki) Ir Manuara Siahaan dalam obrolan dengan tubasmedia.com di Posko Aspirasi, Ceger, Jakarta Timur kemarin.

Pembentukan karakter menurut Manuara adalah merupakan suatu upaya untuk membangun dan membentuk akhlak dan budi pekerti seseorang menjadi baik.

Namun kata Manuara, langkah positif ini sepertinya tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah. Bahkan terkesan, posisi guru-guru pendidikan agama Kristen sama sekali tidak mendapat tempat.

Hal ini kata politisi PDI-P yang kini duduk sebagai anggota DPRD DKI Jakarta dapat dilihat dari status guru-guru agama Kristen yang umumnya hanya sebagai tenaga honorer yang gajinya jauh dari memadai.

Sudah barang tentu, dengan status honorer yang jam mengajarnya juga paling banter sekali seminggu, menjadi ogah-ogahan dan tidak fokus dan akibatnya bisa  berdampak jelek terhadap upaya pembentukan karakter itu sendiri.

‘’Amat sangat diragukan keberlanjutan pembentukan karakter ini bisa membuahkan hal positif, sebab akar pendidikannya-[un tidak ditaga I secara serius. Asal-asalan saja,’’ katanya.

Guru Tetap

Untuk itu lanjutnya, tidak ada kata terlambat membenahi keberadaan guru-guru agama Kristen di republik ini. Jika selama ini kehadirannya di sekolah-sekolah tempat mereka mengajar hanya berdasarkan SK Kepala Sekolah bersangkutan dengan upah pas-pasan, posisi para guru agama Kristen itu sudah harus diubah menjadi Kontrak Kerja Individu (KKI) yang SK-nya ditandatangani Kepala Suku Dinas Pendidikan setempat dan jadilah mereka menjadi guru tetap di sekolah tempat mereka mengajar.

Di bagian lain penjelasannya, Maruarar mengatakan bahwa perlu kita memiliki data yang akurat mengenai guru agama Kristen di Indonesia. Gunanya, agar menjadi data komparasi bagi pemerintah tentang keadaan guru-guru agama Kristen sehingga nantinya kita dapat mendorong pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru secara proporsional.

Bahkan katanya, Forgupaki akan terus berada di garda terdepan memperjuangkan hak-hak guru agama Kristen di Indonesi, agar pendidikan agama Kristen tidak lagi dipandang sebelah mata.

‘’Tapi tampil sebagai salah satu contoh dan teladan di tengah dunia pendidikan Indonesia,’’ kata Maruarar.

Sementara itu di tempat terpisah, Ketua Umum Forgupaki, Abraham Pellokila, MPd pernah mengatakan bahwa keadaan serta kesejahteraan guru-gur agama Kristen di Indonesia, sangat memprihatinkan. Karenanya kita harus bekerja keras untuk memperjuangkan nasib mereka sampai mereka diberikan kesempatan yang sama seperti guru-guru mata pelajaran yang lain.

‘’Kita dorong pemerintah pusat, pemerintah daerah dalam hal ini gubernur, bupati ataupun walikota agar segera memperhatikan

nasib para guru agama Kristen,’’ katanya.

‘’Masih banyak guru agama Kristen yang keadaannya memprihatinkan, dengan gaji seadanya, bahkan banyak juga yang tidak digaji. Kami berharap Menteri Pendidikan tidak hanya memperhatikan guru mata pelajaran umum, namun juga memberi perhatian yang adil kepada guru mata pelajaran agama, dalam hal ini pendidikan agama kristen’’, tambahnya.  (sabar)

 

 

 

 

 

CATEGORIES
TAGS