Salah Konsep, Terminal Pulogebang Sebaiknya Dijadikan Pusat Grosir

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas menyarankan agar Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, dialihfungsikan sebagai pusat grosir.

Menurut Tyas, Terminal Pulogebang sangat layak untuk menggantikan fungsi pusat grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat. Terminal tersebut memiliki area yang sangat luas.

Selain itu, menurut Tyas, pemindahan pusat grosir dari Tanah Abang ke Pulogebang dapat mengurangi kemacetan di pusat kota. “Apalagi akses tolnya sudah bagus. Orang-orang yang datang belanja grosir dari daerah bisa langsung. Luasnya cukup. Cukup bagus untuk memindahkan Tanah Abang,” kata Tyas saat menghadiri acara diskusi bertema “Kesiapan dan Transmisi Terminal Pulo Gebang” di Hotel Borobudur, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2017).

Terminal Pulogebang adalah terminal bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang diresmikan penggunannya pada tahun 2012. Namun, setelah beberapa tahun berlalu, terminal tak kunjung dapat difungsikan secara efektif. Sebab, banyak PO bus yang enggan beroperasi di terminal tersebut.

Menurut penilaian Tyas, Terminal Pulogebang tidak layak difungsikan sebagai terminal bus AKAP. Sebab, aksesnya dinilai sangat jauh dari pusat kota.

“Kalau rekomendasinya tidak layak, pejabat yang sekarang tidak perlu malu. Kan yang menjabat sekarang tidak ikut merancang, yang sekarang hanya menerima getahnya,” ujar Tyas.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyatakan setuju dengan pendapat Tyas.
Ia menilai, sudah seharusnya fasilitas public service didekatkan ke masyarakat. Sebaliknya, untuk mengurangi kemacetan, ia menilai sangat tepat apabila tempat-tempat komersial dipindah ke pinggir kota.

“Sangat tidak masuk akal jika public service dijauhkan, sementara tempat-tempat komersial didekatkan. Ada salah paradigma. Jadi menurut saya Terminal Pulogebang memang salah konsep,” ujar Tulus. (red)

CATEGORIES
TAGS