Site icon TubasMedia.com

Sandiaga Uno; Saya Bukan Ulama Tapi Ubaru

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Cawapres Sandiaga Uno bicara soal pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid yang menyebutnya ulama.

Sandiaga mengatakan dirinya bukan ahli agama tapi ahli ekonomi sehingga sambil bercanda, Sandiaga mengklaim dirinya bukan ulama melainkan ubaru.

Pernyataan itu disampaikan Sandiaga usai menghadiri acara pembukaan program pembinaan kewirausahaan bagi mahasiswa, MRUF ENVOY, di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (20/9/2018). Sandiaga mengaku sudah membahas soal label ‘ulama’ itu saat bertemu HNW.

“Saya bilang ulama dasarnya apa? Terus dia (HNW) menyebut dasar beberapa surat di Alquran,” kata Sandiaga.

“Kalau saya, karena keterbatasan pengetahuan saya di bidang agama dan saya sekolah multi kultur, multi religi, multi etnis, pernah sekolah di luar negeri juga, fokus saya di ekonomi. Kegiatan saya sebagai entrepreneur dan sekarang sudah menjadi berpengalaman sempat menjadi birokrat, dan masuk di politik, dan bagi saya definisi itu penting,” sambungnya.

Mantan Wagub DKI ini lalu bicara soal berbagai persoalan ekonomi yang jadi sorotan di tengah masyarakat. Menurut Sandiaga, adanya ribut-ribut antara pihak yang berbeda kubu ini bikin bingung masyarakat di tengan berbagai masalah ekonomi.

“Jadi buat saya tidak terlalu penting definisi ulama atau ubaru. Tapi kayanya saya ubaru,” kata Sandiaga sambil tertawa.

Sandiaga menyadari pengetahuannya tentang agama terbatas. Namun, memiliki kemampuan mendalam sesuai definisi ulama seperti disampaikan Hidayat.

“Ulama? Pandangan saya, kalau itu kerjanya mengajar di pesantren, mengajar ngaji, saya nggak lah,” ujar Sandiaga.

“Tapi kalau ulama seperti yang disampaikan Pak Hidayat Nur Wahid itu adalah punya keilmuan di bidang tertentu, mungkin saya punya keilmuan di bidang enterpreneurship, di bidang ekonomi, di bidang harga-harga, di bidang penciptaan lapangan kerja,” imbuhnya.

Sandiaga mengimbau agar label ulama yang diberikan Hidayat tidak dipersoalkan lagi. Menurutnya, yang harus dipikirkan adalah bagaimana menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. (red)

 

Exit mobile version