Sanggar Sekar Jagat, Angkat Seni Tayub

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

SOLO, (Tubas) – Sabtu malam di Sanggar Seni Jagat Desa Kotakan Sukoharjo, terdengar alunan kentongan bambu yang dipadu dengan suara gender untuk mengiringi puluhan sinden membawakan tembang-tembang jawa, antara lain lir-ilir, pepeling, sri uning, jambu alas dan lain-lain.

Ratusan penonton sangat antusias berlenggang lenggok secara berpasangan dengan para sinden, berjoget mengikuti irama kentongan bambu. Mereka berjoget sambil menikmati minuman beras kencur, kunir asem dan jahe. Di sinilah uniknya seni tayub di sekar jagat yang biasanya diiringi dengan gamelan dan sajian minuman keras.

Seni tayub digelar dengan modal nekad, karena para sindennya tidak ada yang berbasic tari. Menurut keterangan Ibu Joko Ngadimin, istri Ketua Sanggar Sekar Jagat, ia melihat ada dua penonton yang ikut berjoget dengan mengenakan topeng. Joko Ngadimin, adalah budayawan kawakan di Kota Surakarta. Hadir juga beberapa orang asing, yang turut serta berjoget.

Joko Ngadiman manambahkan, bulan Juli-September nanti akan digelar pemutaran film dokumenter, pameran foto gamelan, workshop gamelan, pertunjukan wayang padat dengan tema lingkungan, pertunjukan wayang beber, pertunjukan gamelan blongkang dan gadoh.

Gamelan blongkang menurut Joko Ngadiman, terbuat dari buah kelapa yang jatuh karena dimakan tupai dan dimainkan dengan cara dipukul (perkusi). Blongkang, singkatan bolong karo mekangkang. (irawan sulistyo)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS