SBY Menuduh ada Keluarga Pejabat Terlibat dalam Bisnis Kereta Api Cepat

Loading

shinkansen_20150422_024653

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), presiden Indonesia keenam berharap pemerintah transparan dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Melalui akun Youtube nya, Ketua Umum Partai Demokrat ini menyinggung kabar terlibatnya keluarga pejabat dalam proyek yang menelan biaya Rp76 triliun tersebut.

“Ada kecurigaan jangan-jangan ada keluarga pejabat yang ikut berbisnis, begitu saja menuduh keluarga pejabat ikut berbisnis kereta api ini juga tidak baik apalagi kalau itu fitnah. Tapi pemerintah bisa menjelaskan ada atau tidak ada,” kata SBY melalui akun Youtubenya beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan bahwa tidak ada larangan keluarga pejabat ikut dalam proyek tersebut asalkan terjamin transparansinya. “Kalau memang ada keluarga pejabat yang ikut berbisnis jelaskan saja ada, siapa companynya dan apa. Sepanjang tidak melanggar hukum sesuai dengan Undang-Undang, negara tidak dirugikan itukan tidak apa-apa,” ujarnya, tanpa menyebut nama keluarga pejabat yang dimaksud.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu Arief Poyuono mengaku setuju dengan pernyataan SBY. “SBY sudah benar bahwa ada keluarga pemerintah yang ikut proyek kereta cepat, saya sepakat dengan pernyataan SBY,” kata Arief.

Lebih lanjut, ia menilai Presiden Jokowi mendapat tekanan dalam merealisasikan proyek yang menelan utang hingga 5,5 miliar dolar AS. Adapun tekanan tersebut datang dari debt collector yang berinisial OS sebagai orang yang membiayai saat Pemilihan Presiden 2014 lalu. “Inisialnya OS, dia ini keluarga salah satu pejabat pemerintah. OS ini juga dekat dengan Menteri BUMN,” tandasnya.

Seperti diketahui, proyek kereta cepat yang diresmikan pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo 21 Januari 2016 melibatkan empat BUMN dan kerjasama dengan perusahaan asal Tiongkok. (red)

CATEGORIES
TAGS