SBY Merasa Difitnah, Menteri ESDM Berikan Tanggapan

Loading

34

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa difitnah atas pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said, yang mengatakan, pemberantasan mafia migas selalu berhenti di mejanya saat dia menjabat sebagai Presiden RI ke-6.

Terkait dengan itu, SBY meminta klarifikasi Menteri ESDM Sudirman Said tentang apa yang dimaksud, karena justru ia pun ingin penyimpangan apa pun diberantas.

“Saya tertib dalam manajemen pemerintahan. Isu serius seperti mafia migas, pasti saya respons. Tidak mungkin berhenti di meja saya,” kata SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono yang diunggahnya, Senin (18/5/2015), seperti dikutip dari laman Setkab, Selasa siang.

SBY memandang berita (pernyataan Menteri ESDM) itu sudah termasuk fitnah dan pencemaran nama baik. Karena itu, ia masih menunggu klarifikasi dari pihak-pihak yang menyebarkan.

Menanggapi hal itu, Menteri ESDM Sudirman Said mengemukakan, dia hanya menjalankan mandat untuk terus menata berbagai aspek pengelolaan manajemen sumber daya manusia. Dan menjadi kewajiban dirinya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat setiap langkah-langkah penataan.

“Mengenai situasi pengelolaan migas di masa lalu, saya yakin para pengelola, pemerintah, dan juga berbagai stakeholder tahu persis situasinya,” kata Sudirman Said kepada wartawan yang mencegatnya seusai sidang kabinet paripurna, di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/5) siang.

Sudirman mengaku senang karena diskusinya dengan Faisal Basri) di Cikini, Jakarta, mendapat sambutan dari banyak pihak, dan membuat banyak pihak melek, menjadi lebih tahu situasi yang sebenarnya. Karena itu, saya menyambut baik untuk berdiskusi dengan siapa pun untuk mencari jalan keluar supaya migas ini, dari waktu ke waktu, lebih baik, lebih transparan, lebih akuntabel, lebih efisien,” katanya.

Berkaitan denga Petral dan sebagainya, Sudirman Said meyakini, tidak ada keputusan besar, penting, yang tidak melibatkan pimpinan tertinggi negara, begitupun pada waktu ia memutuskan pembubaran Petral.

“Jadi, itu kira-kira tanggapan saya dan mohon tidak diperpanjang, karena yang kita lakukan semata-mata menata hal-hal yang sudah lama waktunya,” kata Sudirman.

Menurut Menteri ESDM itu, tidak hanya Petral, eksplorasi, soal SKK Migas, soal bagaimana lokasi gas itu, semuanya sedang ditata. Ia menilai, itu adalah hal-hal yang sudah lama harusnya ditata. (ril/ender)

CATEGORIES
TAGS