JAKARTA, (tubasmedia.com) – Selain sebagai koleksi sandang semata, batik bagi para kolektor juga diangaap bisa menjadi investasi jangka panjang yang menjanjikan. Alasannya, karena batik merupakan karya seni yang tinggi.

Salah satu kolektor batik, Rachmat, di Jakarta pada Minggu (26/4/2015) menyatakan batik sangat identik dengan Indonesia. Dan pasarnya sangat luas dan beberapa kolektor asing, seperti Jepang, Amerika, Australia dan negara ASEAN, seperti Singapura dan Malaysia sangat antusias mengumpulkan batik sejak puluhan tahun lalu.

Meski membutuhkan waktu lebih lama, mengoleksi batik tidaklah mahal. Biaya yang dikeluarkan untuk mengoleksi batik jauh lebih murah daripada mengoleksi lukisan. Ketika kain bertambah tua dan dijual kepada kolektor batik lain, maka harganya bisa saja setara atau bahkan lebih tinggi dari lukisan tertentu akibat sangat langkanya.

Akan tetapi, Rachmat menyayangkan, masih banyak kolektor yang salah beli tekstil cetak bermotif mirip batik dan dikira batik tulis dan masyarakat memandang batik sebagai barang seni dengan potensi investasi tinggi. Padahal, lanjut Rachmat, ada batik tulis antik yang harganya di atas lukisan maestro berukuran kecil.(rika)