Semarak Ramadan Tumbuhkan Wirausaha Baru IKM

Loading

MEMUKUL GONG  - Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Euis Saedah memukul gong disaksikan (dari kedua kanan) Ketua Umum Ikatan Kartini Profesional Indonesia (IKAPRI) Elly Zuliani Herawati, Pembina IKAPRI Agung Kartika, dan Dewan Pembina IKAPRI Hadiati tanda peresmian pembukaan Gelar Karya Kartini Profesional Indonesia 2016 di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, 28 Juni 2016. Kegiatan yang mengusung tema Kemilau Idul Fitri bersama IKAPRI Indonesia ini berlangsung selama 28 Juni - 1 Juli 2016 dengan menampilkan produk unggulan IKM seperti kerajinan, fesyen, serta makanan dan minuman.-ist/tubasmedia.com

MEMUKUL GONG – Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Euis Saedah memukul gong disaksikan (dari kedua kanan) Ketua Umum Ikatan Kartini Profesional Indonesia (IKAPRI) Elly Zuliani Herawati, Pembina IKAPRI Agung Kartika, dan Dewan Pembina IKAPRI Hadiati tanda peresmian pembukaan Gelar Karya Kartini Profesional Indonesia 2016 di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, 28 Juni 2016. Kegiatan yang mengusung tema Kemilau Idul Fitri bersama IKAPRI Indonesia ini berlangsung selama 28 Juni – 1 Juli 2016 dengan menampilkan produk unggulan IKM seperti kerajinan, fesyen, serta makanan dan minuman.-ist/tubasmedia.com

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Euis Saedah mengatakan, bulan Ramadan menjadi momen penting melahirkan pengusaha-pengusaha muda yang kreatif dan inovatif. Hal ini sejalan dengan upaya Kementerian Perindustrian mendorong penumbuhan wirausaha baru.

“Di bulan Ramadan menjadi fenomena tersendiri, dimana masyarakat banyak yang berjualan seperti makanan, minuman, pakaian, alas kaki dan kebutuhan lainnya,” tutur Euis pada pembukaan Gelar Karya Kartini Profesional Indonesia 2016 di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (28/6/2016).

Dikatakan, pemerintah bertekad menumbuhkan wirausaha baru sebanyak 20.000 industri kecil dan 4.500 industri menengah hingga tahun 2019. Sedangkan tahun ini ditargetkan sebanyak 2.000 industri kecil.

Euis pun menegaskan, pihaknya terus mendorong pengembangan IKM dalam negeri agar mampu berdaya saing di pasar domestik dan global. Adapun strateginya, yaitu dengan empat langkah ditambah satu.

“Pertama, penguatan keterampilan atau kompetensi para perajin. Kedua, memfasilitasi teknis produksi dengan mengoptimalkan peralatan. Ketiga, menguatkan adanya standardisasi. Dan, keempat, melindungi karya mereka dengan hak kekayaan intelektual. Serta, ditambahkan satu dengan penguatan pasar melalui keikutsertaan pada berbagai pameran baik di dalam maupun luar negeri,” paparnya.

Oleh karena itu, Euis memberikan apresiasi kepada Ikatan Kartini Profesional Indonesia (IKAPRI) yang turut bekerjasama dalam penyelenggaraan Gelar Karya Kartini Profesional Indonesia 2016 yang berlangsung selama 28 Juni – 1 Juli 2016. Pameran ini menampilkan berbagai produk unggulan IKM binaan IKAPRI, diantaranya produk fesyen dan aksesoris, aneka kerajinan, serta makanan dan minuman.

“Saya mengharapkan kepada binaan IKM dari IKAPRI dapat terus berkreasi serta menciptakan produk-produk yang unggul, serta harga yang relevan dan selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas,” ujar Euis. (ril/sabar)

 

TAGS