Site icon TubasMedia.com

Sentimen Global Dorong Penguatan Rupiah

Loading

rupiah4

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Head of Research NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada memaparkan, laju Rupiah kembali mampu melanjutkan kenaikannya di awal pekan seperti yang kami perkirakan sebelumnya.

Tampaknya rilis data government payrolls, manufactruing payrolls, hingga non farm payrolls AS yang menunjukkan penurunan dan tetapnya unemployment rate tidak memberikan sentimen positif pada US$ sehingga dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk melepas US$.

“Laju Rupiah di hari kedua pekan kemarin berbalik melemah,” kata Reza, Senin (13/4/15).

Turunnya cadangan devisa Jepang melemahkan nilai tukar Yen yang dibarengi sidewaysnya laju AUD dan Ruppe setelah kedua bank sentralnya mempertahankan nilai suku bunga acuannya dan kembali munculnya ketidakpastian di Yunani yang berimbas pada pelemahan nilai Euro hingga berbalik turunnya harga minyak mentah membuat laju US$ berkesempatan mengalami kenaikan.

Rupiah pun kembali terkena imbas sehingga melanjutkan pelemahannya. Di hari lainnya, meski laju Euro masih melanjutkan pelemahannya seiring meningkatnya ketidakpastian di Yunani namun, laju Rupiah mampu beranjak ke zona hijau dan melampaui kekhawatiran kami sebelumnya.

Penguatan Rupiah pun terbantukan dengan tingginya penyerapan lelang SBSN meskipun juga dibarengi dengan permintaan yield tinggi. Akan tetapi, pemerintah mampu menyerap Rp 2,63 triliun atau melebihi sekitar 31% dari target indikatif yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp 2 triliun. Sedangkan total permintaan yang masuk dalam lelang ini mencapai Rp 5,39 triliun.
Hasil penyerapan dari lelang ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan lelang SBSN sebelumnya. Meningkatnya laju Yen dan Yuan seiring ekspektasi akan perbaikan ekonomi masing-masing juga turut memberikan imbas positif sehingga laju Rupiah dapat melanjutkan penguatannya.

Mulai berbalik naiknya harga minyak mentah dunia hingga hasil FOMC minutes yang menegaskan belum akan adanya kenaikan suku bunga Fed rate dalam waktu dekat ini memberikan kesempatan bagi laju Rupiah untuk dapat menguat di tengah mulai meredanya permintaan akan US$. “Tidak jauh berbeda dengan IHSG, laju Rupiah pun dapat berbalik naik melampaui kekhawatiran kami terhadap potensi pelemahan,” tutur Reza.

Adanya ekspektasi Yunani akan dapat mengamankan dana bailoutnya seiring dengan proposal yang disampaikan mampu mengimbangi kekhawatiran tersebut dan memberikan sentimen positif. Apalagi penguatan ini juga didukung sejumlah penguatan sejumlah mata uang kawasan. Rp 13.080-12.955 (kurs tengah BI). (angga)

Exit mobile version