Serakah

Loading

Oleh: Edi Siswoyo

ilustrasi

ilustrasi

BENCANA alam dan musibah banjir telah terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, menyusul erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara yang belum selesai sejak pertengahan September 2013. Meski tidak sedramatis gelombang Tsunami dan letusan Gunung Merapi di DI Yogyakarta beberpa tahun lalu, banjir di Jakarta dan daerah lainnya serta banjir bandang di Manado yang telah menelan puluhan korban jiwa, merusak harta benda dan fasilitas umum serta menyebabkan ribuan orang mengungsi merupakan tragedi kemanusiaan.

Ada yang berpendapat bencana dan musibah itu sebagai peringatan Tuhan Yang Mahakuasa. Kita hormati pendapat tersebut, tapi kita tidak bisa menampik wilayah Indonesia berada di daerah tropis di sekitar garis Katulistiwa. Pulau besar membenang dan pulau kecil tersebar di sekitar garis poros bola dunia, memiliki potensi besar gempa bumi vulkanik dari gunumng api yang meletus dan gempa bumi tektonik dari lempeng daratan yang bertubrukan, bergeser dan patah yang bisa terjadi kapan saja.

Tidak hanya itu. Ada juga yang berpendapat alam sudah tidak lagi bersehabat. kekuasaanya ditunjukkan melalui bencana dan musibah yang terjadi.Boleh jadi pendapat itu benar, tapi yang pasti letak geografi Indonesia yang berada di daerah tropis memiliki potensi angin kencang dan hujan besar yang berpeluang menimbulkan banjir dan tanah longsor. Peluang tersebut diperbesar oleh sikap serakah orang-orang Indonesia yang sudah tidak arif terhadap alam dan lingkungannya, seperti penggundulan hutan yang eksplosif, penyalahgunaan peruntukan lahan yang tidak terkendali dan perilaku sembrono membuang sampah sembarangan

Sikap saling menyalahkan bukan jalan ke luar untuk mencegah terjadinya bencana dan musibah. Kebersamaan dan sikap peduli kita bisa memperkecil sebab musabab terjadinya bencana dan musiban serta membantu korban. Kebersamaan dan kepedulian–solidaritas sosial—perlu diwujudkan bersama sebelum dan saat bencana dan musibah terjadi.

Sungguh tidak bijak kalau solidaritas sosial diwujudkan dengan hanya melihat banjir dan menikmati pemadangan gunung meletus. Kunjungan wisata tersebu sungguh menyakitkan hati orang-orang yang menjadi korban bencana dan musibah. Juga tidak tepat bila korban bencana dan musiban hanya disuguhi bendera partai politik, baliho, spanduk, poster caleg dan capres. Solidaritas sosial perlu kita lakukan dengan turun ke–tempat bencana dan musibah–lapangan dengan memberikan bantuan langsung kepada korban.

Masyarakat berharap dalam tahun politik sekarang ini, partai politik, caleg dan capres bisa menujukkan eksistensinya di masyarakat dengan mewujudkan solidaritas sosial kepada korban bencana dan musibah banjir, tanah lonsor dan gunung meletus tanpa pamrih–pencitraan– kampanye pileg (pemilu legisltatif) dan pipres (pemilu presisen) 2014! ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS