Siap Dipenggal Gerombolan Setan Berbaju Agama, kata Denny Siregar

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pegiat media sosial Denny Siregar merespons ancaman Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab terkait pemenggalan kepala terhadap pelaku penista Islam, nabi, dan ulama yang disampaikan melalui video yang tayang di kanal YouTube Front TV, kanal resmi FPI.

Seolah menantang, Denny bahkan siap menyediakan kepalanya untuk dipenggal. Respons itu ia sampaikan melalui cuitan di Twitter pada Rabu, 18 November 2020.

“Dipenggal oleh gerombolan setan berbaju agama adalah sebuah kehormatan. Percayalah. Kusediakan kepalaku jika itu menjadi jalan untuk menggerakkan banyak orang,” tulisnya.

Sebelumnya, beredar video potongan ceramah Rizieq Shihab berisi ancaman pemenggalan kepala terhadap pelaku penista Islam dan ulama. Video berdurasi 40 detik itu salah satunya dibagikan akun Twitter Denny Siregar, @dennysiregar7.

Dalam video yang diduga merupakan potongan dari video kanal YouTube Front TV (akun FPI) itu, Rizieq bicara berapi-api mengingatkan pemerintah dan kepolisian akan adanya pemenggalan kepala bila penista agama tidak dibiarkan bebas dan tidak diproses hukum.

“Kepada pemerintah, khususnya kepolisian, kita kasih tahu, kalau nggak mau seperti kejadian di Prancis, penghina nabi dipenggal, tolong, kalau ada laporan, penista-penista agama, proses dong!” katanya.

Rizieq pun mengingatkan untuk tidak menyalahkan umat Islam bila suatu saat ada potongan kepala tercecer di jalan.

“Yang menghina nabi, menghina Islam, menghina ulama, proses! Betul? Kalau tidak diproses, jangan salahkan umat Islam kalau kepalanya besok ditemukan di jalan. Takbir! Takbir! Siap bela nabi! Siap mati untuk Rasulullah! Takbir!” katanya pula.

Selain Denny, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Profesor Jimly Asshiddiqie juga menanggapi video ceramah Rizieq tersebut.

Jimly mengatakan kalau ceramah yang disampaikan oleh HRS penuh kebencian dan permusuhan. Dia meminta supaya aparat cepat bergerak dan menindak supaya pernyataan provokatif tersebut tidak meluas dan melebar.

“Ini contoh ceramah yg brsifat mnantang & berisi penuh kbencian & prmusuhan yg bagi aparat psti hrs ditindak. Jika dibiarkan provokasinya bisa mluas & melebar. Hentikan ceramah seperti ini, apalagi atas namakan dakwah yang mustin dengan hikmah dan mau’zhoh hasanah,” cuit Jimly.(sabar)

CATEGORIES
TAGS