Signifikan Kontribusi Mobil Murah Kepada Negara

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kontribusi industry otomotif mobil murah atau low cost green car (LCGC) terhadap negara cukup signifikan. Kehadiran mobil ini tidak melulu menyebabkan masalah seperti yang ditakutkan sejumlah kalangan selama ini, kata Presiden Direktur Toyota Astra Motor Johnny Darmawan.

“Terbukti industri otomotif termasuk paling besar membayar pajak kepada negara. Mata rantainya juga menyebar sampai ke pelosok dalam bentuk bengkel.Kalau industri otomotif ini dimusuhi, ya tahu sendiri, pekerjaan akan hilang, income (pemerintah) juga berkurang,” katanya dalam jumpa pers merayakan 10 tahun Toyota Avanza di Jakarta, Minggu pekan lalu.

Hal senada juga diakui Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Sebagai pemilik pasar ketiga terbesar di dunia, setelah China dan India, peran industri sepeda motor Indonesia tidak dapat disepelekan oleh negara lain.”Jika pasar berkembang, tidak hanya jumlah tenaga kerja saja yang akan meningkat. Jumlah pajak yang diperoleh negara dari industri ini juga akan meningkat,” kata Gunadi Sindhuwinata, Ketua Umum AISI.

Menurut Gunadi dari PPN penjualan motor baru, setidaknya pemerintah bisa mendapatkan setoran pajak Rp 7,5 triliun per tahun. Jumlah ini dipastikan akan meningkat jika ditambahkan dengan setoran pajak lain seperti misalnya PPh 21 untuk income tenaga kerja, PPh 25 untuk profit perusahaan dan BBNKB.

Jumlah tersebut pasti akan melonjak jika ditambah dengan pajak STNK motor-motor bekas yang setiap tahun juga harus bayar pajak. “Nilai pajak yang disetorkan industri sepeda motor dan pendukungnya bisa puluhan triliun, yang sebagian juga menjadi pendapatan pemerintah daerah,” katanya. (red/sis)

TAGS

COMMENTS